Kuliah Maksimal 5 Tahun Tidak Bisa Ditawar

Sabtu, 20 September 2014 – 05:36 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kebijakan baru, membatasi kuliah S1 maksimal 5 tahun mulai menuai respon negatif. Di sejumlah daerah, dilaporkan mahasiswa menggelar demo menolak kebijakan itu. Tapi Kemendikbud tidak mundur, aturan ini berlaku efektif dua tahun lagi

Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan, kebijakan pembatasan lama kuliah ini diambil dengan banyak pertimbangan. "Tetap kita jalankan. Kami yakin mahasiswa mampu," tutur Nuh di Jakarta kemarin.

BACA JUGA: Kemendikbud Permanenkan Program SM3T

Dia mengatakan pertimbangan pertama adalah rata-rata kemampuan mahasiswa menuntaskan kuliah sarjana. "Menteri asal Surabaya itu menuturkan, saat ini rata-rata mahasiswa menuntaskan program sarjana selama 4,5 tahu. Dengan demikian, saat masa kuliah S1 dibatasi maksimal 5 tahun, tidak menjadi persoalan besar.

Nuh bahkan mengatakan, dari hitung-hitungan beban SKS, masa kuliah S1 bisa diselesaikan selama 3,5 tahun atau tujuh semester. Khusus untuk mahasiswa yang masa kuliahnya hingga 7 tahun atau lebih, diminta konsentrasi menuntaskan kuliah.

BACA JUGA: DPR Minta Buku Pedoman Guru Madrasah Dicabut

Pertimbangan kedua mengeluarkan kebijakan ini adalah, mengurangi beban uang kuliah. Nuh menuturkan, untuk jurusan teknik biaya kuliah rata-rata Rp 25 juta per tahun. Meskipun ada bantuan operasional oleh Kemendikbud, uang kuliah relatif masih tinggi."

"Kalau cepat menyelesaikan kuliah, beban biaya itu tidak terlalu tinggi," katanya. Nuh berharap mahasiswa juga menyadari bahwa biaya kuliah semakin besar jika kuliahnya tidak lulus-lulus.

BACA JUGA: Buku Sejarah Kebudayaan Islam Hina Keyakinan Nahdliyin

Pertimbangan yang ketiga adalah, keberadaan kursi atau kuota kuliah untuk mahasiswa baru. Kemendikbud memperkirakan jumlah mahasiswa yang kuliahnya lebih dari enam tahun tidak sedikit. Padahal, kursi yang mereka duduki sangat penting untuk diisi mahasiswa baru.

Nuh menjelaskan, jika arus keluar mahasiswa di perguruan tinggi tepat waktu atau lancar, kapasitas atau daya tampung untuk diisi mahasiswa baru lebih besar. Saat ini setiap tahun ada satu juta lebih calon mahasiswa yang berebut masuk PTN. Ketika kuota mahasiswa baru bertambah besar, tingkat perbuatannya tidak terlalu timpang.

Dari tiga pertimbangan tadi, Nuh berharap mahasiswa tidak terlalu responsif hingga demo anarkis. Intinya, Nuh mengatakan aturan baru pembatasan lama kuliah sarjana ini masih dalam kewajaran. "Saya yakin mahasiswa bisa mengejarnya," pungkas Nuh. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud: Tim Eskavasi Bekerja Sesuai Prosedur Akademik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler