Kuliner dan Budaya Nusantara Pukau Pelajar Asing di Manchester

Minggu, 30 April 2017 – 21:12 WIB
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PII) di Greater Manchester saat menggelar Indonesian Cultural Festival (ICF) 2017 di Universitas Manchester, Inggris, Jumat (28/4). Foto: PII Greater Manchester

jpnn.com, MANCHESTER - Acungan jempol layak ditujukan kepada para mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Inggris, khususnya di Manchester. Di tengah kesibukan mengerjakan tugas-tugas kuliah, mereka masih berkegiatan untuk mengenalkan pariwisata Indonesia.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PII) di Greater Manchester menggelar festival seni dan budaya bertajuk Indonesian Cultural Festival (ICF) 2017, Jumat (28/4). Kegiatan itu digelar di gedung Academy 1, Universitas Manchester, Inggris.

BACA JUGA: Keren! Klungkung Gelar Festival Semarapura

Pada festival itu, para pelajar Indonesia menampilkan berbagai keunikan dan keragaman Indonesia melalui bazar makanan, pameran destinasi wisata dan permainan tradisional. Acara ditutup dengan pertunjukan seni budaya.

Koordinator Acara ICF 2017 Alif Kurnia Rahman mengatakan, kegiatan itu memperoleh sambutan meriah dari ratusan warga dan pelajar internasional di Manchester. Mereka berasal dari Inggris, Italia, Jerman, Perancis, Tiongkok, Korea, Jepang, Mesir, Turki, Iran, hingga Ekuador.

BACA JUGA: Davao-Bitung Terkoneksi, Menpar Perintahkan Anak Buah Gencarkan Promosi

"Para pengunjung memadati delapan stall yang menjual lebih dari 50 menu kuliner khas Indonesia seperti nasi rendang, sate padang, bakso, mie ayam, pempek, siomay, martabak, mie aceh, hingga es cendol," kata Alif.

Selain merasakan kenikmatan masakan Indonesia, para pengunjung juga mendapat informasi tentang destinasi pariwisata melalui booth-booth pameran interaktif. Pengunjung juga dipersilakan mencoba baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.

BACA JUGA: Kemenpar Bawa 15 Travel Agent Gelar Sales Mission di 3 Kota Malaysia

Julie Nam, salah seorang pengunjung dari Korea menyatakan bahwa ICF 2017 membuat dirinya tertarik untuk mengunjugi Sulawesi dan Papua yang terkenal akan keindahan bawah lautnya.

Pada acara puncak di malam hari, ICF 2017 menampilkan pertunjukan seni budaya yang terdiri atas fashion show baju adat, paduan suara lagu daerah, angklung, dan tarian tradisional dari lima pulau di Indonesia yakni Saman, Rentak Bulian, dan Piring (Sumatera), Empat Etnis (Sulawesi), Bambu Gila (Maluku), Kecak (Bali) dan Sajojo (Papua).

"Pertunjukan seni budaya ini berlangsung sangat meriah dan dihadiri oleh 250 orang yang terdiri dari pelajar internasional maupun warga Indonesia yang bermukim di Inggris," ujar Ketua PPI-GM Muhammad Fidhzariyan.

Laki-laki yang biasa disapa Aya itu menambahkan, ICF 2017 digelar untuk memperkuat citra positif Indonesia di kalangan komunitas internasional. “Indonesia memiliki banyak potensi pariwisata yang perlu dipromosikan oleh para pelajar yang sedang berkuliah di luar negeri. Semoga melalui acara ICF 2017, para pelajar internasional yang ada di Inggris, dan Manchester khususnya, akan semakin tertarik untuk berwisata atau pun mempelajari kebudayaan Indonesia,” ucap alumnus Hubungan Internasional UGM ini.

Kegiatan itu didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London dan beberapa perusahaan Indonesia seperti Bank Mandiri dan Indofood.

Menpar Arief Yahya memang punya cita-cita menjadikan kuliner nusantara sebagai alat berdiplomasi budaya. Dengan mengenal kuliner asli Indonesia, orang akan mengenal tradisi turun temurun dan filosofi makanan itu dibuat dan diciptakan. "Terima kasih para Diaspora di Manchaster," kata Arief.

"Belajar dari Thailand, mereka sukses membangun ribu restoran Thai di seluruh dunia, dengan taste yang standar. Di mana saja selalu ada Thai resto. Kita ingin menuju ke sana, kuliner menjadi pintu promosi wisata Indonesia," ungkap Menteri Arief.

Ada lima jenis makanan yang menjadi ikon kuliner nusantara. Nomor satunya soto.

Empat lainnya adalah sate, nasi goreng, rendang dan gado-gado. "Perkenalkan minimal lima jenis masakan khas Indonesia itu. Sebagaimana Thailand punya sup asam pedas Tom Yam dan mie Patthai," ujar mantan Dirut PT Telkom itu. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Badung Genjot Promosi untuk Menjaring Turis India, Australia dan Rusia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler