Kulit yang Lebih Tua akan Sulit untuk Diperbaiki?

Rabu, 20 Maret 2019 – 04:47 WIB
Ilustrasi kulit wajah. Foto: sukalive

jpnn.com - Kulit merupakan bagian tubuh yang paling luas dan berfungsi sebagai pelindung organ dalam dari bahaya luar. Melihat peran kulit yang besar, para peneliti di University of California San Francisco menyatakan bahwa peradangan kulit dapat terkait dengan berbagai penyakit kronis akibat penuaan.

Untuk menghindari penyakit kronis tersebut, mereka percaya bahwa pelembap kulit yang baik dapat membantu Anda.

BACA JUGA: Kenali 5 Tanda Anda Mengalami Stres Berat

Studi kecil yang dilakukan oleh para peneliti di UC San Francisco telah dipublikasikan baru-baru ini di Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology.

Kulit dan penyakit kronis

BACA JUGA: Yakin Kulit Kamu Sehat?

Seiring bertambahnya usia, kulit akan menjadi lebih kering. Kurangnya kelembapan kulit ini memungkinkan retakan kecil muncul, yang kemudian memicu pelepasan sitokin ke dalam suplai darah.  

Pada kulit yang lebih muda, sitokin dapat membantu memperbaiki keretakan pada kulit. Namun, kulit yang lebih tua akan lebih sulit untuk diperbaiki. Artinya, tubuh secara terus-menerus melepaskan sitokin, dan begitu mereka berada di dalam darah, mereka dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh.

BACA JUGA: 5 Cara Merawat Kulit Sensitif

Theodora Maura, penulis utama studi, menjelaskan kepada Medical News Today, sampai saat ini, komunitas ilmiah tidak percaya bahwa kulit dapat berperan dalam peradangan dan penyakit sistemik.

"Tetapi dalam 5 tahun terakhir, studi mengenai psoriasis dan dermatitis telah menunjukkan bahwa peradangan kulit dari psoriasis dan dermatitis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung," jelasnya.

Mauro juga menjelaskan bahwa, secara teoritis, mungkin ada efek kesehatan yang baik jika peradangan dikendalikan melalui perawatan kulit yang tepat. Dalam uji coba, 33 orang dewasa usia 58-95 tahun diberikan krim kulit yang diformulasikan untuk membantu mengembalikan kerusakan kulit akibat usia. Partisipan mengoleskan krim ke seluruh tubuh mereka dua kali sehari selama 30 hari.  

Kemudian, para peneliti menemukan bahwa krim tersebut mengurangi kadar sitokin hingga hampir setara dengan orang yang berusia 30-an. Selain itu, krim juga meningkatkan hidrasi kulit dan menurunkan pH. 

Berbekal hasil ini, para ilmuwan mengatakan mereka berencana untuk melakukan studi yang lebih lama dan lebih besar. Mereka ingin menguji apakah menurunkan kadar sitokin dengan krim dapat menunda atau mencegah penyakit peradangan terkait usia.(klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahui Ciri-ciri Kulit Sensitif


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler