jpnn.com, BANDUNG - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengumpulkan 34 kepala dinas yang bertanggungjawab tentang perdagangan di wilayahnya untuk memastikan ketersediaan seluruh bahan pokok (bapok) cukup dan harganya stabil.
Dia menekankan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah guna menghadapi potensi kenaikan permintaan barang bapok dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN).
BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo: Kebutuhan Bahan Pokok Nataru Aman dan Terkendali Â
“Hari ini ke-34 provinsi sudah melaporkan bahwa bapok tersedia dan harganya stabil, khususnya beras, gula, cabai, minyak goreng, dan daging sapi,” kata Lutif lewat keterangannya diterima di Jakarta, Senin (13/4).
Lutif mengatakan, ke-34 provinsi sudah melaporkan keadaan pasar saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barang Kebutuhan Pokok menjelang puasa dan Lebaran 2021 di Bandung, Jawa Barat.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Bagaimana dengan Stok Bahan Pokok?
Ke depan, dia juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk terus memantau harga bapok di pasar secara intensif, mengidentifikasi kecukupan stok dan ketahanan bapok di pelaku usaha distribusi, serta berkoordinasi dengan tim daerah untuk mencegah aksi-aksi spekulasi.
Selain itu, menyiapkan jalur atau rantai distribusi alternatif bila terjadi gangguan distribusi yang mengakibatkan gejolak harga.
Turut mengawal kelancaran distribusi beras Bulog dalam program KPSH di pasar rakyat wilayah masing-masing.
"Serta melakukan komunikasi yang baik dengan media terkait informasi stabilisasi harga dan kecukupan stok bapok," ucap dia.
Lutfi memerinci beberapa komoditas, seperti beras, gula, dan daging sapi perlu mendapatkan tambahan pasokan untuk mengantisipasi cadangan stok, iklim ekstrem, kenaikan harga internasional, dan persediaan sebelum musim giling.
"Komoditas cabai, khususnya varian rawit merah terus mengalami penurunan harga," kata dia.
Dia menyebutkan, penurunan harga cabai karena adanya penurunan harga di tingkat petani seiring dengan meningkatnya produksi di daerah sentra.
Beberapa komoditas, lanjut Lutif masih perlu mendapatkan perhatian, yaitu beras, daging sapi, dan gula.
“Kementerian Perdagangan dan dinas provinsi akan terus memantau program," ujar Lutfi.
Sementara itu, Lutfi menjelaskan, terkait Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium akan dilakukan oleh Perum Bulog.
"Untuk daging sapi akan koordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk segera memobilisasi sapi daerah sentra produksi ke daerah sentra konsumsi, seperti wilayah Jabodetabek dan Aceh,” jelas Mendag Lutfi.
Lebih lanjut, kata dia untuk komoditas gula, Kemendag akan berkoordinasi dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
RNI rencananya akan melakukan pendistribusian gula, khususnya ke wilayah Indonesia Timur dan Aceh.
"Koordinasi tersebut untuk membahas harga jual maksimal dari PT RNI sebesar Rp 10.800 per kilogram sehingga harga di konsumen akhir sesuai harga atas Rp 12.500 per kilogram," beber Muhammad Lutfi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia