Kunci Hubungan Serius Terbuka Soal Seks

Jumat, 09 Mei 2014 – 10:34 WIB

jpnn.com - SELAIN karena perbedaan budaya, pemahaman akan pentingnya kesehatan reproduksi tampaknya ikut mendasari pemikiran para generasi muda di negara-negara Barat dalam mengartikan keseriusan sebuah hubungan.

Sebuah lembaga survei bernama Populus menggelar survei terhadap lebih dari 1.200 responden berusia antara 15 hingga 24 tahun. Mereka semua diminta berpikir aspek apa yang terpenting demi mendapatkan hubungan yang serius dan awet.

BACA JUGA: Diet DASH Cegah Batu Ginjal

Hasilnya cukup mengejutkan, karena meskipun rata-rata responden masih berusia sangat muda, namun jawaban teratas mereka ketika ditanyai kunci hubungan serius adalah yang blak-blakan dan jujur tentang riwayat seks di masa lalu dan kemauan untuk berdiskusi serta menjalani tes infeksi seks menular bersama pasangan.

Jumlah responden yang menjawab seperti itu cukup besar, yaitu 70 persen. Secara kultural, ini juga jauh berbeda dengan pemahaman di negara-negara timur yang menganggap hubungan telah memasuki fase serius bila si calon suami/istri dibawa menemui orang tua.

BACA JUGA: Jenis Musik Pengaruhi Aktivitas saat Olahraga

Buktinya, hanya 66 persen remaja Inggris yang merasa menemui orang tua pasangan sebagai suatu hal yang penting. Disusul dengan tidak canggung meski terlihat tidak memakai make up sebesar 47 persen responden.

40 persen mengatakan diperkenalkan ke teman-teman sebagai indikator keseriusan hubungan. Dan 30 persen responden berpendapat berbagi lemari menunjukkan keinginan seseorang untuk hidup bersama dengan pasangannya dalam waktu lama.

BACA JUGA: Tidak Semua Orang Suka Musik

Walaupun begitu, survei yang sama juga menemukan bahwa meski pemikiran mereka sudah terbuka, tapi banyak dari mereka yang tidak bisa mengaplikasikan hal ini. Separuh dari responden mengira pasangan mereka takkan mau berlama-lama menjalin hubungan jika sering diajak berdiskusi tentang IMS atau kontrasepsi.

Seperempat lainnya mengaku malu untuk membicarakan tentang kriteria seks yang sehat, risiko infeksi menular seksual maupun kontrasepsi dengan pasangannya.

"Saya tidak terkejut jika orang-orang mulai menganggap keterbukaan tentang kesehatan seksual itu adalah hal penting dalam menjalin hubungan. Tapi bila mereka tidak cukup intim untuk terbuka soal ini, hubungan mereka juga tidak akan kemana-mana," kata seorang pakar hubungan, Paula Hall, seperti dilansir laman BBC, Kamis (8/5).

Namun di sisi lain, Paula mengakui bila adanya kesadaran untuk melakukan diskusi tentang kesehatan reproduksi yang begitu tinggi pada generasi muda patut diacungi jempol.

"Hanya saja saya khawatir ini masih jadi topik yang memalukan, meski mereka sangat ingin terbuka tentang hal ini," pungkasnya.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lompat 20 kali Bisa Kuatkan Tulang Wanita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler