BOGOR-Permasalahan UN tak berhenti dipenundaan pelaksanaannya di 11 Provinsi. Di Kota Bogor, para peserta UN dibuat bimbang dengan adanya tawaran kunci jawaban soal.
Novi (17), siswi SMA swasta ternama di Kota Bogor mengaku mendapat tawaran bocoran jawaban soal UN. Tak tanggung-tanggung, harga kunci jawaban di satu mata pelajaran dibanderol Rp300-Rp500 ribu.
“Jawabannya bisa diterima lewat SMS atau kertas kecil jelang ujian berlangsung,” ungkapnya. Namun Novi jeli dan mengaku tidak berminat menerima atau membeli kunci jawaban. “Saya takut malah nanti dibohongi dan kena sanksi. Tapi tetap saja sempat tergoda dan jadi bimbang,” tuturnya.
Ada juga siswa yang mengaku mendapat SMS tawaran bocoran soal dari nomor telepon seluler. “Saya tidak memperdulikan SMS itu. Takut hanya iseng,” kata Papat (17), siswa salah satu SMK di Bogor.
Mirisnya, ada pengakuan siswa yang justru ditawari kunci jawaban dari tempat bimbingan belajar (Bimbel) nya. Siswa sebuah sekolah ternama yang enggan disebutkan namanya itu membeberkan, tawaran kunci jawaban itu juga diterima teman-temannya dari sekolah lain. “Saya belum dikabari berapa harganya. Saya juga belum berani untuk beli karena biasanya hari pertama pasti penjagaannya ketat,” akunya kepada Radar Bogor.
Dia menyebut, banyak sekali SMS dan BBM yang diteruskan oleh teman-temannya mengenai soal UN yang ada. Tapi dia ragu, karena dengan 20 paket soal, sangat sulit menentukan apa yang diberikan itu benar atau tidak. “Ya optimis saja dengan kemampuan sendiri,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fety Qordansyah, berharap tidak terjadi kebocoran soal UN. Menurutnya, seorang guru tidak mungkin berani membocorkan soal lantaran sudah bersusah payah mengajarkan anak didik untuk menghadapi ujian. “Dari sisi soal pun sekarang lebih beragam. Ada 20 tipe soal yang menggunakan barcode sehingga potensi kecurangan sangat sulit,” tandasnya.
Mengenai jumlah tenaga pengawas, Fetty mengatakan, pihaknya akan menurunkan 1.960 guru pengawas ruangan yang akan bertugas mengawasi pelaksanaan UN. Fetty menjelaskan, pengawas ujian nasional menggunakan sistem silang, di mana guru dari sekolah lain akan ditempatkan di sekolah tertentu yang masih dalam satu rayon. Jumlah ruang kelas yang dipersiapkan sebanyak 980 unit.
“Untuk pengawas independen kami bekerja sama dengan Universitas Pakuan. Ada 137 pengawas sesuai dengan jumlah sekolah penyelenggara," tandasnya.(rp3/cr11/ric/d)
Novi (17), siswi SMA swasta ternama di Kota Bogor mengaku mendapat tawaran bocoran jawaban soal UN. Tak tanggung-tanggung, harga kunci jawaban di satu mata pelajaran dibanderol Rp300-Rp500 ribu.
“Jawabannya bisa diterima lewat SMS atau kertas kecil jelang ujian berlangsung,” ungkapnya. Namun Novi jeli dan mengaku tidak berminat menerima atau membeli kunci jawaban. “Saya takut malah nanti dibohongi dan kena sanksi. Tapi tetap saja sempat tergoda dan jadi bimbang,” tuturnya.
Ada juga siswa yang mengaku mendapat SMS tawaran bocoran soal dari nomor telepon seluler. “Saya tidak memperdulikan SMS itu. Takut hanya iseng,” kata Papat (17), siswa salah satu SMK di Bogor.
Mirisnya, ada pengakuan siswa yang justru ditawari kunci jawaban dari tempat bimbingan belajar (Bimbel) nya. Siswa sebuah sekolah ternama yang enggan disebutkan namanya itu membeberkan, tawaran kunci jawaban itu juga diterima teman-temannya dari sekolah lain. “Saya belum dikabari berapa harganya. Saya juga belum berani untuk beli karena biasanya hari pertama pasti penjagaannya ketat,” akunya kepada Radar Bogor.
Dia menyebut, banyak sekali SMS dan BBM yang diteruskan oleh teman-temannya mengenai soal UN yang ada. Tapi dia ragu, karena dengan 20 paket soal, sangat sulit menentukan apa yang diberikan itu benar atau tidak. “Ya optimis saja dengan kemampuan sendiri,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fety Qordansyah, berharap tidak terjadi kebocoran soal UN. Menurutnya, seorang guru tidak mungkin berani membocorkan soal lantaran sudah bersusah payah mengajarkan anak didik untuk menghadapi ujian. “Dari sisi soal pun sekarang lebih beragam. Ada 20 tipe soal yang menggunakan barcode sehingga potensi kecurangan sangat sulit,” tandasnya.
Mengenai jumlah tenaga pengawas, Fetty mengatakan, pihaknya akan menurunkan 1.960 guru pengawas ruangan yang akan bertugas mengawasi pelaksanaan UN. Fetty menjelaskan, pengawas ujian nasional menggunakan sistem silang, di mana guru dari sekolah lain akan ditempatkan di sekolah tertentu yang masih dalam satu rayon. Jumlah ruang kelas yang dipersiapkan sebanyak 980 unit.
“Untuk pengawas independen kami bekerja sama dengan Universitas Pakuan. Ada 137 pengawas sesuai dengan jumlah sekolah penyelenggara," tandasnya.(rp3/cr11/ric/d)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nuh Harus Jamin Soal UN tak Bocor
Redaktur : Tim Redaksi