Kunjungi Bocah yang Dianiaya Ayahnya, Mensos Risma: Kami Akan Bawa ke Solo

Kamis, 03 November 2022 – 20:45 WIB
Mensos Risma menyambangi kediaman bocah lelaki 10 tahun yang mengalami kekerasan fisik di Jalan Candirejo Pasir Penyu, Indragiri Hulu, Riau. Foto: Kemensos

jpnn.com, RIAU - Menteri Sosial Tri Rismaharini (Mensos Risma) menyambangi kediaman bocah lelaki 10 tahun yang mengalami kekerasan fisik di Jalan Candirejo Pasir Penyu, Indragiri Hulu, Riau, Kamis (3/10).

Mensos Risma tidak sendirian, tetapi ditemani oleh Bupati Indragiri Hulu Rezita Meilani Yopi dan Kapolres Indragiri Hulu AKBP Bachtiar Alponso.

R, bocah laki-laki itu tersenyum malu-malu saat Mensos Risama mengajaknya berbincang dan memberikan mainan.

BACA JUGA: Kemensos Rayakan HUT RI dengan Marching Band Disabilitas Hingga Lomba Pakai Baju Adat

"Nanti ke Solo, mau ya," kata Mensos Risma yang dijawab anggukan oleh anak bungsu dari empat bersaudara itu.

R merupakan korban kekerasan fisik yang dilakukan oleh ayah tirinya.

BACA JUGA: Mensos Risma Serahkan Penghargaan untuk Pengelola Yayasan Rumah Singgah Pejuang Hati

Selain menerima kekerasan, R juga menderita lumpuh layu yang membuatnya tidak bisa berjalan.

Mantan Wali Kota Surabaya itu mengatakan rasa empati menjadi alasan kunjungannya ke Candirejo, daerah yang berlokasi 174 km dari Kota Pekanbaru itu.

BACA JUGA: Mensos Risma Berikan Bantuan di Kalteng, Pejabat Daerah: Terima Kasih Sudah Datang

"Seandainya itu terjadi pada kita, itu seperti apa? Itulah yang membuat saya datang ke sini," katanya.

Kementerian Sosial, kata Risma, akan memfasilitasi terapi fisik bagi R di Sentra milik milik Kemensos di Solo, mengingat bocah tersebut tidak bisa berjalan dan masih kesulitan berbicara seperti anak seusianya.

"Nah, nanti R akan kami bawa ke Solo untuk terapi. Mudah-mudahan dengan terapi, R bisa berjalan," katanya.

Sementara itu, Kemensos melalui Sentra Abiseka di Pekanbaru memberikan bantuan senilai Rp 19 juta kepada R dan keluarganya.

Bantuan itu berupa layanan residensial rumah perlindungan, pemulihan kondisi fisik, dan konseling psikologis untuk memulihkan trauma seperti terapi bermain.

R dan kakaknya N (12) diberikan paket sembako, pemenuhan nutrisi, hygine kit, dan alat permainan edukatif, dan satu unit sepeda untuk N pergi ke sekolah.

Selain itu, bibi yang merawat R dan N diberikan Atensi berupa bantuan usaha warung.

Hal itu diberikan berdasarkan hasil asesmen terhadap bibi R, yaitu Nelmiati.

Wanita paruh baya itu bekerja sebagai tukang urut dengan penghasilan yang tidak menentu.

Oleh karena itu, atas instruksi Mensos, bibinya diberikan modal usaha di rumah sambil dia mengasuh R dan saudara-saudaranya yang lain.

Nelmiati mengungkapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu keponakanannya, termasuk juga dirinya.

"Alhamdulillah, bisa memenuhi kebutuhan orang di rumah," ucapnya.

Sebelumnya, kasus R (10) tahun viral di media setelah dia menerima kekerasan fisik dari ayah tirinya, dan kemudian ditinggal oleh ibu kandungnya di rumah sakit.

R menderita luka lebam disekujur tubuh kekerasan yang dialaminnya.

R ditampar pada bagian muka menggunakan sendal, dicekik, disabet, diinjak di bagian punggung, kaki kanan, dan area dekat kemaluannya disundut rokok, sehingga mengakibatkan lebam dan luka di sekujur tubuhnya.

Kasus R dilaporkan oleh bibinya ke Polda Riau. Ayah tiri dan ibu kandung sudah ditangkap.

Setelah menerima rehabilitasi di Sentra Abiseka, saat ini R dikembalikan ke keluarga dan diasuh oleh bibinya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Risma Pastikan Penyaluran BLT BBM di Aceh Rampung Pekan Ini


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler