jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar berjanji bakal terus memperjuangkan para penerbit dan pencetak buku agar tidak kena pajak.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu tak bermaksud menganakemaskan penerbit atau pencetak buku, tetapi pengin harga buku makin terjangkau sehingga minat baca masyarakat kian tinggi.
BACA JUGA: Cak Imin Optimistis Bisa Menang di Pilpres 2024, Simak Kalimatnya
"Pajak buku harus dihapus agar harganya lebih murah dan terjangkau. Kalau sudah bisa dijangkau harganya, buku makin diminati publik," kata Cak Imin saat mengunjungi Islamic Book Fair (IBF) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (7/8).
Menurut dia, di era disrupsi dan pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir ini cukup memberi pukulan telak kepada industri buku di Indonesia.
BACA JUGA: Wajar Cak Imin Jadi Cawapres Jika Berkoalisi dengan Gerindra
"Semua industri mengalami pukulan telak akibat pandemi. Tak terkecuali penerbitan dan percetakan buku. Saya serius memperjuangkan agar pajak buku dihapus," tuturnya.
Cak Imin juga menyadari minat baca masyarakat menurun di era kemajuan teknologi informasi saat ini. Jadi, dengan mengurangi atau menghilangkan pajak buku dan percetakan maka harga buku bisa terjangkau.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Distribusikan 3,2 Juta Buku Bacaan TK & SD ke Daerah 3T
Dia juga bersyukur karena pengunjung IBF 2022 penuh. Banyak warga dari berbagai daerah turut serta meramaikan pameran buku itu.
"Pengunjung IBF 2022 sangat padat bahkan penuh dan sesak, ternyata dari beberapa daerah yang datang menikmati dan belanja buku. Belanja buku Islam sangat ramai, banyak pemilik toko yang bilang buku mereka laku keras. Bersyukur atas semangat masyarakat untuk terus membaca dan belanja," katanya.
Selain turut berbelanja buku, Gus Muhaimin sempat bercengkerama dengan pengunjung dan peserta pameran buku.
Dia juga berbincang-bincang dengan teman-temannya yang turut serta mengunjungi acara serta menjadi pelaku pameran.
"Saya juga ketemu banyak teman-teman di sini," katanya.
Gus Muhaimin sempat menyambangi lima stand penerbitan dan memborong beberapa buku.
Menurut dia, Islamic Book Fair yang digelar 3-7 Agustus 2022 ini adalah kesempatan langka. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan