jpnn.com, HALMAHERA TENGAH - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Industri Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara, belum lama ini.
Dalam kunjungan ini, Menperin mengapresiasi kemajuan signifikan PT IWIP, terutama terkait rencana ekspor prekursor nikel untuk industri baterai kendaraan listrik yang dijadwalkan dimulai pada awal 2025.
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-6, IWIP Berangkatkan 76 Warga dan Karyawan Umrah
Menperin juga menegaskan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik merupakan langkah strategis yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK).
Menurutnya, Indonesia telah menetapkan target ambisius dalam Enhanced Nationally Determined Contributions (NDC) dengan pengurangan emisi GRK sebesar 31,89% secara mandiri atau hingga 43,20% dengan dukungan internasional pada 2030, menuju net zero emissions pada 2060.
BACA JUGA: Tim IWIP Terjun Langsung Bantu Warga Terdampak Banjir di Halteng
Proyek di Weda Bay diharapkan menjadi penggerak utama pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
PT IWIP, melalui anak perusahaan PT Huaneng New Material, berencana mengekspor 50.000 ton prekursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide (NCM) per tahun ke pasar Amerika Utara dan Eropa.
BACA JUGA: Menperin Agus Gumiwang: Kemenperin Belum Bisa Membuka Izin Edar untuk iPhone 16
"Bahan ini menjadi komponen penting dalam produksi baterai kendaraan listrik," ujar Agus, dalam keterangannya, Selasa (3/12).
Selain ekspor prekursor, Weda Bay Project juga akan memproduksi baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi (Energy Storage System) dengan kapasitas awal 8 GWh pada Maret 2026 dan meningkat hingga 20 GWh pada 2027.
Proyek ini diproyeksikan membuka 2.800 lapangan kerja baru. Selain itu, kawasan ini juga akan memproduksi alumunium ingot dengan kapasitas 1 juta ton per tahun melalui PT Kemajuan Alumunium Industry, dengan nilai investasi mencapai USD655 juta.
Presiden Direktur PT IWIP Xiang Binghe menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah. Ia menegaskan bahwa perkembangan IWIP, yang kini mempekerjakan lebih dari 80.000 orang, merupakan hasil kerja sama erat antara perusahaan dan pemerintah.
“Kami berharap kerja sama ini terus terjalin untuk memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” tuturnya. (Esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad