jpnn.com - SLEMAN — Selain bertanding melawan Frenz United Indonesia U-16, tim Liverpool U-17 mengunjungi anak-anak korban letusan Gunung Merapi di Desa Kepuharjo, Cangkrigan, Sleman, Yogjakarta, Selasa (7/1) lalu. Para pemain dari akademi sepakbola Liverpool tersebut datang untuk memberi latihan singkat kepada sekitar 50 anak-anak korban gunung berapi tersebut.
Pelatih Liverpool U-17 Des Maher mengaku sangat tersentuh dengan kondisi anak-anak korban bencana tersebut. Terlebih anak-anak Merapi ini demikian antusias menerima latihan ditengah keterbatasan fasilitas yang mereka miliki.
BACA JUGA: Kings Selamat dari Kegilaan Lillard
‘’Kami telah diberi tahu tentang wilayah baru di Cangkringan yang dibangun pemerintah untuk menggantikan Desa Kepuharjo dan tentang apa yang terjadi tahun 2010 tapi, diberitahu tentang sesuatu adalah sangat berbeda dengan melihatnya sendiri,’’ ujarnya dalam situs resmi Liverpool, Rabu (8/1).
Melihat langsung kondisi anak-anak korban bencana tersebut Des Maher dan kawan-kawan mengaku sempat menitikan air mata.
BACA JUGA: Pekan Kelam MU
‘’Saya tidak malu untuk mengakui beberapa dari kami meneteskan air mata di mata ketika kami berhenti ke desa dan melihat semua anak-anak di sana. ‘’ imbuhnya.
Para punggawa The Reds, sebutan Liverpool- member latihan singkat di sebuah lapangan tanah sempit di tengah perkampungan. Gawangnya bukan seperti yang mereka biasa gunakan. Hanya sebuah gawang yang dibuat dari batang bambu tampa jaring. Namun demikian para pemain Liverpool mengaku terharu dengan semangat dan bakat yang dimiliki bocah-bocah Seleman ini. (zul/jpnn)
BACA JUGA: Xavi Akui Sulit Pensiun di Barca
BACA ARTIKEL LAINNYA... Superstar NBA Jeremy Lin Jadi Bintang Adidas Basketball
Redaktur : Tim Redaksi