jpnn.com, LEBAK - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lebak, Banten pada Selasa (6/12).
Selain menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Prof Yudian juga meresmikan Perpustakaan Pancasila di Lapas Kelas III Rangkasbitung.
BACA JUGA: KASAD Gelar Lomba Kampung Pancasila, Kepala BPIP Sampaikan Penghargaan Setinggi-tingginya
Dalam sambutannya, Prof Yudian mengajak kepada seluruh aparatur sipil negara(ASN) khususnya di Kabupaten Lebak untuk bersyukur, karena dengan ideologi Pancasila, bangsa Indonesia telah diberikan nikmat segala-galanya.
"Pertama-tama saya mengajak kepada kita semua untuk tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala-galanya," kata Prof Yudian dalam keterangannya, Senin (11/12).
BACA JUGA: BPIP Ajak Masyarakat Kabupaten Asmat Sukseskan Pemilu 2024 Sesuai Nilai-nilai Pancasila
Saat kegiatan pembinaan ideologi Pancasila, Kepala BPIP juga menekankan kepada ASN untuk tidak sekali-kali melawan negara dan tidak mempertentangkan Islam dengan Pancasila.
"Jangan sekali-kali melawan negara, apalagi mempertentangkan Islam dengan Pancasila, karena Pancasila merupakan cerminan dari Islam," tegas Prof Yudian.
BACA JUGA: Kepala BPIP Ajak Generasi Muda Tapanuli Kuasi Pancasila Demi Indonesia Emas 2024
Prof Yudian juga menjelaskan arti Salam Pancasila yang selalu disampaikan dalam setiap pertemuan.
"Arti dari Salam Pancasila merupakan salam pemersatu bangsa yang dicetuskan Hj Megawati Soekarnoputri. Salam Pancasila diadopsi dari salam merdeka yang diciptakan Bung Karno," terangnya.
Saat meresmikan Perpustakaan Pancasila di Lapas Kelas III Rangkasbitung, Prof Yudian menyampaikandengan berbagai riset, peningkatan budaya literasi pada warga binaan pemasyarakatan mampu mengubah pribadi dan mencegah terjadinya pengulangan kriminal.
“Warga binaan pemasyarakatan yang mendapatkan pendidikan akan memiliki peluang lebih kecil untuk kembali ke Lapas atau Rutan. Sebaliknya, mereka akan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan," ujarnya.
Prof Yudian berharap keberadaan perpustakaan tersebut mampu menjadi wadah dalam meningkatkan pemahaman Pancasila kepada warga binaan pemasyaratakan, selain menjadi sarana membaca dan tempat untuk menyegarkan kembali pikiran selama menjalani hukuman.
“Kami berharap pemahaman itu bisa diaktualisasikan, baik di dalam maupun di luar Lapas," harap Prof Yudian.
Kepala Kanwil Kemenkumham Banten Dodot Adikoeswanto menambahkan sejatinya peresmian Perpustakaan Pancasila ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Dalam undang-undang tersebut disampaikan keterlibatan stakeholders dalam pelaksanaan sistem pemasyarakatan sangatlah dibutuhkan.
“Oleh karenanya, kami mengapresiasi apa yang sudah dilaksanakan BPIP berkenaan dengan Perpustakaan Pancasila ini," kata Dodot Adikoeswanto.
Dia berharap Perpustakaan Pancasila tidak hanya ada di Lapas Kelas III Rangkasbitung saja, tetapi ada di 11 Lapas/Rutan lainnya yang ada di wilayah Provinsi Banten.
Senada dikatakan Penjabat Bupati Lebak Iwan Kurniawan juga mengapresiasi BPIP yang sudah melaksanakan tugas-tugas mulianya untuk memberikan pengetahuan, wawasan demi terciptanya peradaban manusia yang berlandaskan Pancasila.
Pj Bupati Iwan Kurniawan berharap dengan dilaksanakannya MoU dengan Pemkab Lebak dan peresmian Perpustakaan Pancasila di Lapas menjadi titik awal untuk terus membumikan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
"Semoga kesempatan ini menjadi momentum kita ke depan terus melakukan gotong-royong dan kolaborasi dalam pembumian Pancasila di daerah jawara ini," harap Pj Bupati Iwan Kurniawan. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi