jpnn.com, MADURA - KH Ma'ruf Amin intensif melakukan silaturahmi ke pesantren-pesantren. Jumat (19/10) ini, calon wakil presiden nomor urut 01 yang merupakan mantan rais aam Nahdlatul Ulama (NU) itu mengunjungi Pesantren Hidayatulloh Al-Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura.
Ma'ruf datang didampingi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin. Kedatangan Ma'ruf disambut pengasuh ponpes KH Linul Qolbih Hamzah. Acara turut dihadiri puluhan ulama dari berbagai pesantren di Madura. Kiai Ma'ruf juga dielu-elukan oleh ribuan santri dan warga yang menyambutnya.
BACA JUGA: Kiai Maruf Amin Berharap Menang dengan Terhormat
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf menggelorakan semangat kebangkitan ekonomi umat berbasis pesantren. Salah satu momentumnya adalah peringatan Hari Santri yang jatuh setiap 22 Oktober sesuai Keputusan Presiden pada 2015.
“Alhamdulillah, 22 Oktober ini kita kembali memperingati Hari Santri. Ini momentum untuk kembali memperkuat berbagai skema pengembangan santri dan pesantren. Termasuk dari sisi pemberdayaan ekonomi umat,” katanya.
BACA JUGA: Kiai Maruf: Ngaco Itu!
Pengasuh Pesantren An-Nawawi Banten itu mengatakan, salah satu peluang bagi pengembangan ekonomi pesantren adalah melalui digitalisasi. “Santri harus melek digital, baik untuk syiar agama maupun untuk ekonomi keumatan,” ujar Ma'ruf.
Dia menegaskan komitmen kuat untuk menggerakkan ekonomi umat berbasis pesantren. Hal tersebut juga sudah dirintis Presiden Jokowi dengan kehadiran Bank Wakaf Mikro yang mulai diluncurkan di beberapa pesantren.
BACA JUGA: Kiai Maruf Amin Safari ke Yogya, Ponpes Tujuan Pertama
Dengan ekonomi berbasis pesantren, Kiai Ma'ruf yakin kesejahteraan di Madura bisa terus meningkat. “Selain pusat pendidikan agama, pesantren bisa menjadi sentra ekonomi yang menggerakkan desa-desa di sekitarnya. Bisa menggarap sektor pertanian, perikanan, dan berbagai industri lain,” katanya.
Sementara itu, Ketua TKD Jatim Machud Arifin mengatakan, silaturahmi Kiai Ma'ruf di Madura memberi pesan kuat bahwa pemerintahan ke depan akan terus memberdayakan ekonomi umat sebagai pilar utama perekonomian nasional.
“Dan itu sangat cocok untuk terus mengembangkan Pulau Madura yang punya lebih dari 600 pesantren,” ujar mantan Kapolda Jatim tersebut.
Saat ini, rata-rata pendapatan per kapita masyarakat Madura adalah Rp 20 juta per orang per tahun, masih cukup jauh di bawah rata-rata Jatim yang sudah mencapai Rp 50 juta per orang per tahun.
“Insyaallah dengan penguatan ekonomi pesantren yang ke depan bakal dipimpin sendiri oleh Kiai Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden, ekonomi warga Madura bisa terus meningkat dan sejajar bahkan melampaui daerah-daerah lain di Jawa Timur,” tutur Machfud. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Persoalkan Larangan Kampanye Pilpres di Pesantren
Redaktur : Tim Redaksi