jpnn.com, PASURUAN - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq melakukan kunjungan kerja ke Pabrik AQUA di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengamati secara langsung praktik industri yang telah memanfaatkan material daur ulang dengan bahan baku lokal dalam implementasi ekonomi sirkular.
BACA JUGA: Aqua dan DMI Teken MoU Tingkatkan Kemitraan Strategis
Agenda kunjungan pabrik dilanjutkan dengan diskusi bersama mitra pengumpulan sampah yang tergabung dalam program Inclusive Recycling Indonesia (IRI), serta kunjungan ke PT. Veolia Services Indonesia (Veolia Indonesia).
Veolia Indonesia merupakan salah satu pabrik daur ulang dan pemrosesan ulang botol PET (Polyethylene Terephthalate) terbesar di Indonesia, sekaligus mitra AQUA dalam penyediaan bahan baku rPET (Recycled Polyethylene Terephthalate).
BACA JUGA: AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
Dalam kunjungannya, Menteri Hanif mengapresiasi tiga komitmen utama AQUA, yakni komitmen terhadap karyawan, inisiatif pengurangan emisi karbon serta pelestarian lingkungan.
“Saya melihat bahwa galon guna ulang merupakan salah satu inovasi penanggulangan sampah plastik, karena melalui komitmen tersebut, AQUA berhasil mengurangi penggunaan biji plastik murni sebesar 148 ribu ton per tahun. Namun kami mengajak untuk dapat meningkatkan kontribusi terhadap lingkungan, dengan menggunakan botol kemasan plastik yang dapat diguna ulang. Ke depan, kami berharap AQUA juga dapat meningkatkan kandungan material daur ulangnya,” kata Menteri Hanif.
BACA JUGA: Ikhtiar AQUA Elektronik Memuaskan Konsumen Setianya
Pemerintah memiliki target sampah terkelola sebesar 100% pada tahun 2025 terdiri dari target 30% pengurangan sampah dan 70% target penanganan sampah melalui peta jalan pengurangan sampah sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor P.75 Tahun 2019 yang menetapkan target pengurangan sampah oleh produsen sebesar 30 persen dibandingkan dengan jumlah timbulan sampah pada 2029. Pengurangan dapat dilakukan melalui daur ulang, penarikan, dan pemanfaatan kembali.
“AQUA memiliki komitmen jangka panjang dalam menangani sampah plastik di Indonesia. Komitmen itu kami wujudkan melalui inisiatif #BijakBerplastik yang berfokus pada pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti dalam program Inclusive Recycling Indonesia (IRI) yang kami kembangkan bersama dengan Veolia Indonesia,” kata AQUA Operation Director Mathieu Lostie.
Dalam upaya pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, AQUA berambisi untuk mengumpulkan sampah lebih banyak daripada yang digunakan saat proses produksi.
Oleh karenanya, kata dia, AQUA bekerja sama dengan para mitra untuk mendukung perkembangan ekosistem daur ulang sampah yang inklusif dan penerapan ekonomi sirkular di Indonesia.
“Di wilayah Jawa Timur, kami bekerja sama dengan mitra pengumpul yang berada di bawah naungan program Inclusive Recycling Indonesia (IRI) untuk mengumpulkan botol-botol kemasan plastik yang telah digunakan. Kemasan bekas pakai yang bernilai ekonomi tersebut nantinya akan diproses dan dijadikan material plastik daur ulang (rPET) oleh Veolia Indonesia. Material rPET yang telah diproses dengan standar keamanan tinggi dan food grade inilah yang kemudian kami jadikan kemasan botol AQUA," kata dia.
Hingga saat ini seluruh produk AQUA telah mengandung hingga 25% kandungan plastik daur ulang.
Selain itu, AQUA juga memiliki produk dengan kemasan yang terbuat dari 100% plastik daur ulang.
"Bahkan, saat ini 70 persen produk AQUA dikemas dalam kemasan galon yang bisa dikembalikan dan digunakan kembali. Inisiatif ini berhasil mengurangi penggunaan biji plastik murni sebesar 148 ribu ton per tahun,” tambah Mathieu.
Sebelumnya sejak 2020, mitra AQUA di wilayah Jawa Timur berhasil mengumpulkan dan mengirimkan botol kemasan plastik bekas jenis PET lebih dari 40.000 ton botol PET ke Veolia Services Indonesia. Seluruh botol kemasan plastik bekas pakai tersebut dikumpulkan dari seluruh jaringan pengumpulan yang berada di Jawa Timur.
Hingga saat ini AQUA telah melibatkan lebih dari 10.000 pemulung melalui 6 Recycling Business Unit (RBU), 2 TPST, 12 TPS3R, 53 collection center dan aggregator, serta 60 bank sampah.
Dalam upaya edukasi konsumen dan masyarakat, program edukasi terkait pengelolaan sampah yang dilakukan oleh AQUA bersama para mitra telah menjangkau 19 juta orang.
Dalam upaya inovasi kemasan, AQUA berambisi untuk membuat kemasan 100% dapat digunakan kembali, didaur ulang atau dijadikan kompos. Atas berbagai upaya yang telah dilakukan oleh AQUA bersama para mitra telah membuat perusahaan berhasil mengumpulkan lebih dari 22.000 ton sampah plastik per tahunnya.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama. Dengan dukungan pemerintah, mitra, dan masyarakat, AQUA berkomitmen untuk terus menjalankan inisiatif #BijakBerplastik agar kita dapat bersama-sama mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, serta mewariskan lingkungan yang lestari untuk generasi muda di masa mendatang," kata Mathieu. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Haris Rusly Moti: Saya Mendapat Informasi Suara Pramono-Rano Tidak Melampaui 50%
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti