jpnn.com, BANDUNG - Cawapres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Mahfud Md terus mendorong kalangan santri dan pengasuh pondok pesantren (ponpes) mengambil peran dalam demokratisasi di Indonesia.
Menurut Mahfud, pesantren di Tanah Air merupakan salah satu basis pendidikan demokrasi.
BACA JUGA: Pak Mahfud Kunjungi Pesantren Tertua di Ciamis, Para Santri Berebutan Cium Tangan
"Basis-basis pendidikan demokrasi itu dimulai dari pesantren,” ujar Mahfud dalam safarinya di Popes Sirnamiskin, Bandung, Sabtu (16/12/2023).
“Oleh sebab itu, saya datang mengunjungi pesantren ini dengan santri yang ribuan, dengan murid yang ribuan di sini, pondok pesantren di Sirnamiskin ini," imbuhnya.
BACA JUGA: Semoga Pak Ganjar Jadi Presiden RI, Insyaallah Ada Insentif bagi Guru Mengaji
Guru besar ilmu hukum itu punya harapan besar kepada setiap santri. Menurut dia, santri memiliki syariat yang penuh dengan kedamaian untuk membangun negara.
"Saya berharap dari pesantren akan lahir kader bangsa yang demokratis dan berwawasan syariat yang penuh kedamaian, kerukunan, dan persaudaraan," kata Mahfud.
BACA JUGA: TPN Ganjar Makin Optimistis setelah Pak Mahfud Kunjungi Ciamis
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengatakan Ponpes Sirnamiskin merupakan pesantren yang menjadi salah satu saksi sejarah perjalanan para kiai Nahdlatul Ulama (NU).
Beberapa tokoh NU yang terkait erat dengan Ponpes Sirnamiskin ialah K.H Achmad Dimyati, K.H. Wahid Hasyim, dan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Kiai Achmad Dimyati merupakan pendiri Ponpes Sirnamiskin. Adapun Kiai Wahid Hasyim merupakan menteri agama era 1949–1952.
Kiai Wahid Hasyim -merupakan putra pendiri NU Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari- kerap mengunjungi Ponpes Sirnamiskin.
Gus Dur, tutur Mahfud, pernah menyantri di ponpes tersebut. Putra Kiai Wahid Hasyim itu akhirnya menjadi Presiden Keempat RI.
Ponpes Sirnamiskin juga kerap menjadi tuan rumah untuk tamu-tamu penting NU.
Mahfud pun menyebut kunjungannya ke ponpes yang eksis sejak 1935 itu dalam rangka mengenang perjalanan Gus Dur yang pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar NU.
"Jadi, kami ini semacam menapak tilas pesantren yang dekat dengan Gus Dur, apalagi hari ini (Sabtu) haul Gus Dur, hari peringatan wafat," kata Mahfud ini.
Kedatangan Mahfud di pesantren bersejarah itu langsung disambut K.H. Achmad Syaiful Riza selaku pengasuh Ponpes Sirnamiskin.
“K.H. Syaiful Rizal juga teman saya,” kata cawapres yang menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 itu.
Ada pula Rais Syuriah PCNU Kota Bandung K.H. Ateng Muhaimin yang juga turut menyambut menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam) itu.
Saat tiba di Ponpes Sirnamiskin, Mahfud langsung dikalungi syal putih berhiaskan lukisan batik berwarna merah oleh sahibulbait. Para santri juga mengumandangkan selawat untuk menyambur Mahfud.
Menurut Mahfud, dirinya selalu ingat pesan dan ijazah doa dari Gus Dur sebagai guru ideologisnya.
Gus Dur pernah berpesan kepada Mahfud untuk membaca doa khusus jika tokoh asal Madura hendak menjadi pejabat.
Doa itu juga dimaksudkan agar saat Mahfud menjadi pejabat tidak membebani orang, dan ketika meninggalkan jabatan itu juga tetap nyaman.
Doa itu dinukil dari Al-Qur’an Surah Al Isra ayat 80. Terjemahan dari ayat itu ialah ‘Ya Allah, bawalah aku masuk ke tempat kerja baru dengan cara yang benar. Dan nanti tolong bawa saya keluar menyelesaikan tugas itu dengan cara yang benar pula. Dan berilah kekuasaan yang bisa menolong orang banyak’.(Antara/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sangat Klir, Dukungan Abuya Muhtadi untuk Ganjar-Mahfud Bikin Pihak Tertentu Takut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi