jpnn.com, JAKARTA - Puluhan spanduk dan baliho bergambar Ganjar Pranowo - Mahfud MD di berbagai lokasi di Banten langsung hilang hanya beberapa saat setelah dipasang.
Setidaknya terdapat 70 spanduk maupun baliho Ganjar-Mahfud yang sudah dipasang ternyata lenyap pada Rabu lalu (13/12/2023).
BACA JUGA: Orasi di Banten, Mahfud: Masyarakat Tidak Boleh Diintimidasi untuk Menentukan Pemimpinnya
Awalnya spanduk dan baliho itu dipasang di berbagai titik di Banten untuk menyambut kedatangan Mahfud yang bersafari di wilayah Cilegon, Serang, dan Pandeglang.
Namun, pada pagi hari sebelum kunjungan Mahfud, puluhan spanduk dan baliho itu sudah tidak pada tempatnya.
BACA JUGA: Berperan dalam Pemahaman Sejarah Indonesia-Jepang, Bonnie Triyana Raih Reiwa Award
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai parpol pengusung Ganjar-Mahfud pun mencurigai hilangnya alat peraga kampanye tersebut menjadi petunjuk tentang adanya pihak yang tidak suka dengan besarnya dukungan kepada capres-cawapres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 itu.
“Sangat klir, ya, ada pihak yang sangat khawatir dengan gerakan rakyat,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (15/12/2023).
BACA JUGA: Sebut NU Bebas Memilih, Abuya Muhtadi Pilih Dukung Mahfud
Namun, Hasto meyakini tindakan berbau intimidasi itu tidak akan membuat keder rakyat yang mendukung Ganjar-Mahfud.
Alasannya, dukungan rakyat justru terus mengalir kepada capres-cawapres dari koalisi PDIP, Partai PErsatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura itu.
“Jadi, intimidasi menghadirkan suatu kekuatan solidaritas dari rakyat meskipun baliho-baliho Pak Ganjar - Prof. Mahfud dilepas dengan cara-cara seperti itu,” imbuh Hasto.
Dalam jumpa pers itu, tokoh muda Banten yang juga politikus PDIP Bonnie Triyana menduga baliho bergambar Ganjar-Mahfud yang hilang lebih dari 70.
“Sebetulnya spanduk yang kami pasang untuk menyambut kedatangan Pak Mahfud ke Banten itu hilang. Dipasang dini hari, pagi-pagi hilang, dan sebetulnya lebih dari 70," ujar Bonnie.
Calon legislatif (caleg) PDIP untuk kursi DPR RI dari Dapil I Banten itu memerinci sejumlah lokasi pemasangan spanduk Ganjar-Mahfud.
"Jadi, titik pemasangannya mulai dari keluar tol Serang, kemudian masuk ke Cidahu ke arah pesantrennya Abuya Muhtadi (K.H. Ahmad Muhtadi bin Dimyathi Al-Bantani, red),” imbuhnya.
Politikus yang dikenal sebagai sejarawan itu meyakini hilangnya baliho dan spanduk bergambar Ganjar-Mahfud itu berkaitan dengan arah dukungan Abuya Muhtadi di Pilpres 2024.
Ulama karismatik Banten itu sejak jauh-jauh hari telah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar-Mahfud. Namun, ada kubu capres-cawapres lain yang berupaya menarik Rais Am Majelis Mudzakaroh Muhtadi Cidahu Banten (M3CB) itu untuk mengalihkan dukungannya.
Bonnie pun menduga ada pihak yang tidak senang dengan arah dukungan warga Banten kepada Ganjar-Mahfud.
"Jadi, ketika Pak Mahfud mau datang hari Rabu kemarin, spanduknya lenyap. Itu menyiratkan ada yang khawatir memang, karena Pak Mahfud ini diterima luas oleh masyarakat Banten,” imbuh Bonnie.
Menurut Bonnie, sikap politik Abuya Muhtadi akan didengarkan oleh mayoritas warga Banten.
“Abuya Muhtadi sebagai ulama terkemuka pun mendukung Pak Mahfud, yang artinya memang banyak warga Banten itu mendengarkan, mengindahkan imbauan dari Abuya Muhtadi untuk memilih Ganjar-Mahfud," katanya.
Oleh karena itu Bonnie menduga pihak yang mencopoti spanduk Ganjar-Mahfud benar-benar khawatir dengan kuatnya dukungan bagi duo capres-cawapres berslogan sat-set dan tas-tes itu.
"Jadi, saya kira ada pihak yang memang khawatir, cemas, takut kalau memang keberpihakan atau dukungan dari Abuya Muhtadi itu akan mendatangkan efek elektoral yang cukup besar bagi Ganjar Mahfud di Banten," ulasan Bonnie.(tan/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Dikunjungi Prabowo dan Gibran, Abuya Muhtadi Tetap Teguh Mendukung Ganjar-Mahfud
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi