jpnn.com, PASURUAN - Menko PMK, Muhadjir Effendy mengunjungi lokasi runtuhnya atap bangunan UPT SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Bangunan SDN Gentong Pasuruan runtuh beberapa hari lalu dan menelan dua korban jiwa yaitu guru dan siswa.
BACA JUGA: Kapolda Jatim Geleng-Geleng Kepala Lihat Bangunan SDN Gentong yang Roboh
"Saya sampaikan ikut berbelasungkawa atas kejadian ini. Sangat tragis karena sebetulnya tidak perlu terjadi kalau pembangunan rehabilitasi gedung sekolah ini dilakukan dengan baik,” kata Menteri Muhadjir.
“Menurut keterangan wali kota, sekolah ini menggunakan dana bantuan rehabilitasi sekolah yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sifatnya swakelola di tahun 2012. Jadi, mestinya bangunan yang sudah direhabilitasi ini masih baik apalagi usianya di bawah 10 tahun,” kata Menko PMK lagi.
BACA JUGA: Mendikbud Nadiem Makarim Kaget Lihat Bangunan SDN Gentong Pasuruan yang Ambruk
Menko PMK Muhadjir Effendy mengaku akan menyerahkan kasus sekolah rusak yang roboh ini untuk ditindaklanjuti kepada aparat kepolisian.
Sementara Kemenko PMK akan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait agar proses rehabilitasi sekolah baik fisik dan nonfisik segera dilakukan.
BACA JUGA: Sudah Lima Bulan Laporan Sekolah Rusak Ini Tak Ditanggapi Pemda
“Akan segera dibangun sekolah darurat dan Pak Wali Kota sudah bersedia menyediakan lahannya. Saya juga sudah menelpon Menteri PUPR untuk membangun sekolah darurat yang kualitasnya sama dengan sekolah darurat bencana yang kualitasnya cukup bagus dan nyaman untuk anak-anak. Semoga tidak lebih dari tiga bukan sekolah darurat ini sudah jadi,” tambahnya.
Yang terpenting, ungkap Menko PMK, adalah keberlanjutan proses belajar mengajar siswa di sekolah.
Ke depan dan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, Menko PMK meminta pembangunan gedung sekolah dengan sistem swakelola perlu didampingi oleh Tim Pendamping yang bisa berasal dari SMK jurusan konstruksi atau kampus yang memiliki jurusan teknik bangunan yang sudah terakreditasi.
“Semuanya harus sesuai standar kelayakan dan adanya pendampingan itu tadi,” tegasnya.
Menko PMK juga berkunjung ke rumah duka dari dua korban wafat peristiwa runtuhnya atap empat gedung kelas SDN Gentong ini yaitu siswa kelas 2 bernama Risa Almira dan Guru Tidak Tetap, Sevina Arsy Wijaya. Kepada keluarga korban, Menko PMK menyerahkan bantuan berupa uang duka.
Dalam kunjungan ini, Menko PMK didampingi oleh Plt. Wali Kota Pasuruan, R Teno Prasetyo dan jajaran SKPD terkait; dan Seskemenko PMK, YB Satyasananugraha.
Menko PMK juga meninjau ruang kelas sementara untuk para siswa SDN Gentong yang saat ini terpapar di tenda darurat yang berada di lapangan sekolah dan ruang kelas lain yang menumpang di Pondok Pesantren Al-Ghofuriyah yang berlokasi tidak jauh dari UPT SDN Gentong. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia