jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana bertolak menuju Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis pagi (4/7). Jokowi dan rombongan menuju Sulut menggunakan pesawat kepresidenan dari Lanud Halim Perdanakusumah.
"Salah satu agenda utama kunjungan Presiden Jokowi ke Sulut untuk meninjau infrastruktur yang menjadi pendukung pariwisata di provinsi tersebut," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
BACA JUGA: Menhub Sidak Pelabuhan Manado
Rincian agenda Presiden Jokowi di Sulut adalah meninjau rencana perluasan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Kota Manado, hingga pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan, Likupang di Kabupaten Minahasa Utara. Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menyerahkan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat di Kota Manado.
Presiden Jokowi akan berada di Sulut selama dua hari. Malam nanti mantan Gubernur DKI itu akan bermalam di Kota Manado untuk melanjutkan kegiatan kunjungan kerja besok.
BACA JUGA: Rizal Ramli Ajari Jokowi Cara Menyelamatkan Krakatau Steel
Sejumlah menteri tampak menyertai Presiden Jokowi. Antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, hingga Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil.
Dikutip dari siaran pers Kementerian Pariwisata, Provinsi Sulut dinobatkan sebagai The Rising Star dalam sektor turisme Indonesia. Sebab, provinsi yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey itu mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata hingga 600 persen dalam empat tahun terakhir.
BACA JUGA: Jokowi Perlu Turun Tangan Menyelesaikan Konflik Pelabuhan Marunda
Pada 2015, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Sulut baru di angka 20 kunjungan. Namun, dari tahun ke tahun angkanya terus meningkat, yakni 40 ribu pada 2016, menjadi 80 ribu pada 2017, serta melonjak hingga 120 ribu pada 2018.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Jokowi Bisa Jadi Presiden karena PDIP Oposisi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam