Kunjungi Wilayah Paling Selatan Indonesia, Ganjar Dianugerahi Gelar ‘Yang Mulia Funu Keu’

Sabtu, 02 Desember 2023 – 18:19 WIB
Capres Ganjar Pranowo saat menjalani prosesi adat penganugerahan gelar adat dengan nama ‘Yang Mulia Funu Keu’ dari Kerajaan Termanu di Pulau Rote antara lain memakai topi Ti’i Langga, khas masyarakat di wilayah paling selatan Indonesia pada Sabtu Sabtu (2/12/2023). Foto: Tim GP

jpnn.com, ROTE NDAO - Calon presiden Ganjar Pranowo bersafari di Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (2/12/2023).

Kontestan Pilpres 2024 bernomor urut 3 itu mengunjungi pulau di wilayah paling selatan Indonesia itu setelah bersafari di Ende, Flores.

BACA JUGA: Doa dan Harapan Tokoh dari Keuskupan Agung Ende untuk Ganjar

Saat tiba di Bandara David Constantijn Saudale Kabupaten Rote Ndao, gubernur ke-15 Jawa tengah itu langsung disambut tokoh masyarakat setempat, Vicoas Amalo yang juga dikenal sebagai raja Kerajaan Termanu.

Selain itu, ada puluhan orang berkuda yang menjemput Ganjar, lalu mengiringinya menuju Istana Uma Batu di Feapopi Nusak Termanu, Kecamatan Rote Tengah.

BACA JUGA: Dari Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Ganjar Gemakan Hidup Anti-KKN

Ganjar menjadi tamu agung bagi Kerajaan Termanu dan memperoleh sambutan meriah.

Capres yang diusung PDIP, PPP, Partai Hanura dan Perindo itu menjalani serangkaian upacara adat juga digelar untuk menyambutnya.

BACA JUGA: Kunjungi Kota Pancasila di NTT, Ganjar Disambut Antusiasme Warga Ende

Ganjar yang berpasangan dengan Mahfud MD itu dinobatkan menjadi anak sulung keluarga besar Nusak Termanu.

Menurut Sekretaris Adat Suku Folateik Nusak Termanu Gentry Amalo, penobatan Ganjar menjadi anggota keluarganya itu berdasarkan pada keputusan dewan adat.

“Berdasarkan pengangkatan sebagai kerabat adat kepada Pak Ganjar, kami menganugerahkan gelar adat dengan nama perang, Yang Mulia Funu Keu,” ujar Gentry.

Saat penobatan itu, Ganjar menjalani prosesi adat. Pertama, pria kelahiran 28 Oktober 1968 itu harus melalui prosesi safe tasioe atau penyucian diri.

Ganjar berjalan ke singgasana berbentuk sasando. Syahdan, kakinya dibasuh dengan air kelapa.

Prosesi selanjutnya ialah penyematan busana adat Rote, temasuk memakai topi Ti’i Langga khas masyarakat di pulau itu.

Terakhir, Ganjar diberi gelar Funu Keu atau anak sulung satu-satunya lekaki di dalam keluarga.

Dengan gelar itu, Ganjar tidak hanya menjadi bagian keluarga Nusak Termanu. Politikus berambut putih itu juga menjadi pimpinan tertinggi dalam keluarga tersebut.

Ganjar Pranowo yang memperoleh penyambutan meriah itu mengaku haru sekaligus senang karena sudah menjadi bagian dari masyarakat adat di Rote.

“Saya sudah tujuh kali mau ke sini, tetapi selalu gagal,” ujar Ganjar.

Namun, akhirnya keinginan itu terwujud. Ganjar tak menyangka sambutan masyarakat Rote terhadapnya begitu luar biasa.

“Hari ini saya sudah sampai di sini. Saya terharu karena begitu luar biasa penyambutan masyarakat Rote,” katanya.

Lebih lanjut Ganjar menyebut penobatan dirinya sebagai bagian warga adat Rote membawa pesan moral tentang ikatan batin sebuah keluarga.

Menurut Ganjar, penobatan itu juga mendorongnya berupaya lebih keras dalam menjaga moral dan kebudayaan Indonesia.

“Terima kasih. Pasti saya merindukan tanah ini untuk kembali,” kata Ganjar.(jpnn.com)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler