Kunker Pansus RUU Pemilu Dikecam, Nyali DPR Ciut

Rabu, 01 Maret 2017 – 08:28 WIB
Fahri Hamzah. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Rencana kunjungan kerja luar negeri Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) belum sepenuhnya mendapat lampu hijau dari pimpinan DPR. Rencana tersebut tengah dievaluasi lantaran dikecam sebagai kegiatan tak bermanfaat yang hanya menghambur-hamburkan uang negara.

Wakil Ketua DPR RI Fahri hamzah mengatakan, pimpinan tengah mengevaluasi rencana Pansus RUU Pemilu studi banding ke Jerman dan Meksiko. Menurut dia, keputusan akan diambil dalam waktu dekat.

BACA JUGA: Fahri Ulang Kata-kata Raja Faisal 47 Tahun Silam

”Mengenai Pansus Pemilu, memang ada beberapa hal di daerah. Perlu ada masukan karena ada kemiripan-kemiripan yang berkaitan dengan masalah mengenai cara pemilihan, Dapil,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (28/2).

Fahri menuturkan, seandainya bisa dilakukan, bisa jadi ada pembagian tugas yang dilakukan sehingga tak semua anggota pansus ikut kunjungan kerja ke luar negeri.

BACA JUGA: Pansus RUU Pemilu Ngebet ke Luar Negeri, Nih Alasannya

Sedangkan anggota yang tak ikut kunjungan kerja bisa menetap dan mengerjakan tugas-tugas Pansus yang harus diselesaikan. Politikus asal PKS itu berharap Pansus dapat tetap bekerja meski DPR tengah dalam masa reses.

Dia juga minta seluruh pihak untuk melihat kunjungan kerja DPR ke luar negeri tidak melulu sebagai sesuatu yang di luar fungsi DPR atau seolah hanya menghambur-hamburkan uang. Menurut dia, hal tersebut termasuk memperkuat fungsi diplomasi DPR dengan negara lain.

BACA JUGA: Pansus RUU Pemilu Butuh ke Jerman dan Meksiko

”Seperti undang Raja Salman ke DPR, itu kan memperkuat fungsi diplomasi. Memang tugas DPR adalah membantu armada diplomasi dunia di seluruh dunia,” imbuhnya.

Plt Sekjen DPR RI Junaedi menyebut hingga saat ini belum ada agenda soal kunjungan tersebut yang masuk ke pihaknya.

”Untuk masalah Pansus Pemilu sampai sekarang belum ada untuk agenda itu, tapi konsentrasi kita, fokus kita hari ini masalah persiapan yang berkaitan dengan penerimaan tamu kehormatan kita, Raja Arab Saudi,” bebernya, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin.

Menurut pria yang akrab disapa Junet itu, saat ini anggota DPR tengah memasuki masa reses. Sehingga masing-masing anggota dewan, termasuk anggota Pansus Pemilu, kini tengah melakukan kunjungan ke daerah pemilihan (dapil) mereka.

Junet pun belum bisa menjawab soal alokasi dana bagi rencana kunjungan sejumlah anggota dewan itu ke Jerman dan Meksiko. Sebab hingga saat ini di Kesetjenan DPR memang belum ada agenda itu.

”Untuk besaran kunjungan luar negeri itu kan tergantung dari jarak, umpamanya kunjungan itu berapa di Asia, pasti anggarannya juga akan berbeda dengan di Eropa ataupun di Afrika. Itu ada di peraturan kementerian keuangan, jadi itu sudah ada indeksnya,” sebut Junet.

Sebelumnya, Pansus RUU Pemilu diduga bakal menghambur-hamburkan anggaran negara. Pasalnya, pimpinan dan anggota yang bertugas menyusun regulasi pemilu akan melakukan studi banding ke luar negeri, yakni ke Jerman dan Meksiko pada bulan Maret ini.

”Anggaran negara jangan dihambur-hamburkan untuk kunjungan keluarnegeri walau dengan dalih apapaun,” ungkap Pangi Syarwi Chainiago, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah kepada wartawan saat dihubungi, Kamis (23/2).

Seharusnya, ucap Direktur Voxvol Center itu, Pansus RUU Pemilu memilih paket hemat untuk memaksimalkan anggaran negara. Hal itu juga diyakini dapat melahirkan hasil maksimal bila didorong oleh kinerja pansus yang profesional.

Menurut Ipang, sapaan akrab Pangi Syarwi Chaniago, ibarat melakukan perbandingan dengan negara maju seperti Jerman dengan Indonesia, jangan menyamakan sepeda ontel Jerman dengan sepeda ontel Indonesia. Karena belum tentu nantinya Indonesia bisa membuat pepeda ontel sama persis sepeda ontel Jerman.

”Begitu pula dengan sistem pemilu di Jerman atau Meksiko karena belum tentu pansus dapat membuat regulasi persis seperti di Jerman atau Meksiko,” kata Pangi sedikit menyindir. (aen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri: Kalau Ahok Mengatakan Itu di Gereja, tak Masalah


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler