ANGKER dan mencekam. Di pojok lorong gelap itu bersandar seorang perempuan bergaun putih. Matanya menghitam, bercak darah segar bersimbah di sekujur tubuhnya. Kulitnya pucat pasi, mulutnya pun meneteskan darah. Semerbak menyan yang terbakar semakin membawa kita ke alam lain.
Kuntilanak itu semakin mendekat. Riap rambut panjangnya tak terurus, berantakan. Seakan ingin menerkam siapapun yang melintas pengunjung Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat malam itu. "Keluarkan aku dari sini, kamu telah mengganggu rumahku," bisik perempuan halus itu.
Arrrrrrrrrrggghhhhhhhhhh hhhhhhhh... !!!, teriakan keras menggema di seantero ruang gelap itu. Kuntilanak itu pun semakin mendekat. Mengerikan.
Pengunjung Jakarta Fair berlarian, tunggang langgang. Di kejar hantu dari Wahana Shambala Kingdom. Tak hanya kuntilanak tadi, siluman putri hijau, sundel bolong, pocong, gondoruwo, pocong, tuyul, jenazah yang bangkit dari persemayaman bermunculan dari setiap sudut ruang gelap kerajaan Shambala. Dari balik jendela, mahluk halus lainnya bermunculan.
Bak memasuki hutan gelap, menyusuri sisi gelap ruang kerajaan yang telah puluhan ribu tahun punah. Wahana Rumah Hantu Shambala Kingdom di Hall E PRJ benar-benar membuat jantung seakan ingin lepas. "Semacam wisata adrenalin, semacam adventure, jalan menyusuri sebuah kerajaan, ada singasana, ruang pertemuan, prajurit, rahib, dan sesembahan. Konsepnya cukup elegan. Para aktor bermain bergentayangan menakuti pengunjung lokasi-lokasi itu," ucap T. Musri MD, pemilik wahana uji nyali, Rumah Hantu Indonesia, Shambala Kingdom di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) beberapa waktu lalu.
Sedikitnya ada 16 karakter hantu di wahana tersebut. T Musri MD sebagai koreografer sengaja memilih karakter hantu khas Indonesia. Lebih menyeramkan, dan melekat di imajinasi rasa takut masyarakat. "Di awal-awal kami menyajikan hantu-hantu modern Eropa. Tapi pengunjung lebih tertarik dengan hantu-hantu khas tradisional Indonesia seperti kuntilanak. Lebih menyeramkan dan dekat dengan kisah-kisah yang beredar di masyarakat. Make up-nya juga dibuat lebih real seperti imajinasi orang sini," katanya.
Konsep sajian rumah hantu dari wahana ini pun jauh berbeda. Aktor yang bermain lebih hidup. Mereka tak hanya menakuti, tapi ikut bergerak mengikuti langkah siapapun yang mengusiknya. Pengunjung dipastikan lari terbirit-birit dan tak sabar untuk segera mengakhiri petualangan.
"Di pintu masuk Shambala Kongdom ini saja sudah bertengger sosok kuntilanak bergaun putih bersimbah darah yang menyeramkan. Sengaja kami pajang untuk membuat pengunjung penasaran," ujar T Musri MD.
Terlepas rasa penasaran dan ingin menguji adrenalin meluluhkan rasa takut pengunjung. Itulah khasnya wahana rumah hantu ini. Lebih dari 15 menit, pengunjung seakan terjebak di kebuntuan lorong gelap. "Tapi kami tetap berkomitmen, konsisten tidak ada kontak fisik dengan pengunjung. Ibarat aslinya, semakin kita menjauh, mahluk halus itu semakin mendekat, begitu sebaliknya," ungkap Musri.
Rumah Hantu Indonesia pada JFK 2013 ini tidak hanya menyajikan Wahana Shambala Kingdom. Dua wahana lainnya yang tidak kalah menyeramkan, Kerajaan Bulb, dan Simulator Shambala Kingdom. Unik, mobil hantu mengantarkan pengunjung menelusuri kerajaan gelap.
"Simulator ini semacam mobil hantu. Objeknya diam, hantunya yang bergerak. Dengan tambahan efek audio dan sound system dipastikan mengangkat geliat adrenalin pengunjung,” tutur T Musri MD.
Tentunya, harga tiket Rp 25 ribu per orang untuk Senin-Kamis, dan Rp 30 ribu per orang untuk Jumat-Minggu, sebuah harga yang pantas untuk menikmati keceriaan mengunjungi JFK. Menurut T Musri MD, 60 persen pengunjung lebih tertarik dengan menantang kengerian Shambala Kingdom.
"Untuk tiketnya tetap masing-masing. Harga tiketnya sama, tinggal memilih wahana mana yang ingin dikunjungi. Beli ketiganya pun boleh," ucap T Musri MD.
Menikmati uji adrenalin di Rumah Hantu Shambala Kingdom ini menuntut kesehatan fisik jantung yang cukup fit. Mayoritas pengunjungnya sudah pasti anak-anak muda. "Pengunjung mayoritas 70 persen ABG, dan 30 persen family, sekeluarga yang ikutan tour. Mereka yang memiliki penyakit jantung jelas dilarang," ujar T Musri MD.
Sejak hari pertama JFK bergulir pada 6 Juni lalu, sudah mencapai lebih dari 20 ribu pengunjung yang menantang wahana Rumah Hantu Shambala Kingdom. Jumlah tersebut, menurut T Musri MD belum seberapa. Tahun lalu selama 31 hari gelaran JFK, jumlah penantang rumah hantu mencapai lebih dari 100 ribu pengunjung.
"Tahun ini kami yakin bisa mengulang target sebelumnya yang sudah cukup fantastis. Standarnya untuk event-event sekelas PRJ ini 60 ribu-140 ribu pengunjung,” ucap T Musri MD lagi," ungkapnya.
Pertunjukkan Rumah Hantu Indonesia kali ini merupakan show ke-60 di berbagai lokasi di Indonesia. Untuk JFK sendiri sudah yang ketiga kalinya. Sebelumnya T Musri MD mengambil tema rumah hantu yang cukup melegenda keangkerannya di Kemayoran ini, Bandara Kemayoran dan rumah sakit.
"Jumlah pengunjung kali ini ada sedikit penurunan dari tahun kemarin. Mungkin karena pengaruh isu peningkatan harga tiket. Kendati demikian show rumah hantu ini tetap diminati," tutupnya. (asp)
Kuntilanak itu semakin mendekat. Riap rambut panjangnya tak terurus, berantakan. Seakan ingin menerkam siapapun yang melintas pengunjung Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat malam itu. "Keluarkan aku dari sini, kamu telah mengganggu rumahku," bisik perempuan halus itu.
Arrrrrrrrrrggghhhhhhhhhh hhhhhhhh... !!!, teriakan keras menggema di seantero ruang gelap itu. Kuntilanak itu pun semakin mendekat. Mengerikan.
Pengunjung Jakarta Fair berlarian, tunggang langgang. Di kejar hantu dari Wahana Shambala Kingdom. Tak hanya kuntilanak tadi, siluman putri hijau, sundel bolong, pocong, gondoruwo, pocong, tuyul, jenazah yang bangkit dari persemayaman bermunculan dari setiap sudut ruang gelap kerajaan Shambala. Dari balik jendela, mahluk halus lainnya bermunculan.
Bak memasuki hutan gelap, menyusuri sisi gelap ruang kerajaan yang telah puluhan ribu tahun punah. Wahana Rumah Hantu Shambala Kingdom di Hall E PRJ benar-benar membuat jantung seakan ingin lepas. "Semacam wisata adrenalin, semacam adventure, jalan menyusuri sebuah kerajaan, ada singasana, ruang pertemuan, prajurit, rahib, dan sesembahan. Konsepnya cukup elegan. Para aktor bermain bergentayangan menakuti pengunjung lokasi-lokasi itu," ucap T. Musri MD, pemilik wahana uji nyali, Rumah Hantu Indonesia, Shambala Kingdom di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) beberapa waktu lalu.
Sedikitnya ada 16 karakter hantu di wahana tersebut. T Musri MD sebagai koreografer sengaja memilih karakter hantu khas Indonesia. Lebih menyeramkan, dan melekat di imajinasi rasa takut masyarakat. "Di awal-awal kami menyajikan hantu-hantu modern Eropa. Tapi pengunjung lebih tertarik dengan hantu-hantu khas tradisional Indonesia seperti kuntilanak. Lebih menyeramkan dan dekat dengan kisah-kisah yang beredar di masyarakat. Make up-nya juga dibuat lebih real seperti imajinasi orang sini," katanya.
Konsep sajian rumah hantu dari wahana ini pun jauh berbeda. Aktor yang bermain lebih hidup. Mereka tak hanya menakuti, tapi ikut bergerak mengikuti langkah siapapun yang mengusiknya. Pengunjung dipastikan lari terbirit-birit dan tak sabar untuk segera mengakhiri petualangan.
"Di pintu masuk Shambala Kongdom ini saja sudah bertengger sosok kuntilanak bergaun putih bersimbah darah yang menyeramkan. Sengaja kami pajang untuk membuat pengunjung penasaran," ujar T Musri MD.
Terlepas rasa penasaran dan ingin menguji adrenalin meluluhkan rasa takut pengunjung. Itulah khasnya wahana rumah hantu ini. Lebih dari 15 menit, pengunjung seakan terjebak di kebuntuan lorong gelap. "Tapi kami tetap berkomitmen, konsisten tidak ada kontak fisik dengan pengunjung. Ibarat aslinya, semakin kita menjauh, mahluk halus itu semakin mendekat, begitu sebaliknya," ungkap Musri.
Rumah Hantu Indonesia pada JFK 2013 ini tidak hanya menyajikan Wahana Shambala Kingdom. Dua wahana lainnya yang tidak kalah menyeramkan, Kerajaan Bulb, dan Simulator Shambala Kingdom. Unik, mobil hantu mengantarkan pengunjung menelusuri kerajaan gelap.
"Simulator ini semacam mobil hantu. Objeknya diam, hantunya yang bergerak. Dengan tambahan efek audio dan sound system dipastikan mengangkat geliat adrenalin pengunjung,” tutur T Musri MD.
Tentunya, harga tiket Rp 25 ribu per orang untuk Senin-Kamis, dan Rp 30 ribu per orang untuk Jumat-Minggu, sebuah harga yang pantas untuk menikmati keceriaan mengunjungi JFK. Menurut T Musri MD, 60 persen pengunjung lebih tertarik dengan menantang kengerian Shambala Kingdom.
"Untuk tiketnya tetap masing-masing. Harga tiketnya sama, tinggal memilih wahana mana yang ingin dikunjungi. Beli ketiganya pun boleh," ucap T Musri MD.
Menikmati uji adrenalin di Rumah Hantu Shambala Kingdom ini menuntut kesehatan fisik jantung yang cukup fit. Mayoritas pengunjungnya sudah pasti anak-anak muda. "Pengunjung mayoritas 70 persen ABG, dan 30 persen family, sekeluarga yang ikutan tour. Mereka yang memiliki penyakit jantung jelas dilarang," ujar T Musri MD.
Sejak hari pertama JFK bergulir pada 6 Juni lalu, sudah mencapai lebih dari 20 ribu pengunjung yang menantang wahana Rumah Hantu Shambala Kingdom. Jumlah tersebut, menurut T Musri MD belum seberapa. Tahun lalu selama 31 hari gelaran JFK, jumlah penantang rumah hantu mencapai lebih dari 100 ribu pengunjung.
"Tahun ini kami yakin bisa mengulang target sebelumnya yang sudah cukup fantastis. Standarnya untuk event-event sekelas PRJ ini 60 ribu-140 ribu pengunjung,” ucap T Musri MD lagi," ungkapnya.
Pertunjukkan Rumah Hantu Indonesia kali ini merupakan show ke-60 di berbagai lokasi di Indonesia. Untuk JFK sendiri sudah yang ketiga kalinya. Sebelumnya T Musri MD mengambil tema rumah hantu yang cukup melegenda keangkerannya di Kemayoran ini, Bandara Kemayoran dan rumah sakit.
"Jumlah pengunjung kali ini ada sedikit penurunan dari tahun kemarin. Mungkin karena pengaruh isu peningkatan harga tiket. Kendati demikian show rumah hantu ini tetap diminati," tutupnya. (asp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada DBD, 4.793 Warga Terjangkit
Redaktur : Tim Redaksi