jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah mengusulkan agar pada rekrutmen CPNS 2018 disediakan 100 ribu kuota untuk guru.
Kemendikbud berharap usulan tersebut diakomodir Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Pasalnya, kesenjangan jumlah guru PNS dan non PNS makin melebar.
BACA JUGA: Guru Honorer Tagih SK dan Insentif
"Kebutuhan guru PNS makin besar karena tiap tahun sekitar 60 ribuan guru yang pensiun," ujar Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Hamid Muhammad usai penandatanganan MoU dengan bank penyalur tunjangan profesi guru non-PNS di Jakarta, Senin (23/4).
Saat ini, Kemendikbud tengah menunggu formasi resmi dari KemenPAN-RB. Namun; dari hasil pendataan ada tiga provinsi yang paling membutuhkan guru yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
BACA JUGA: Tuntutan Honorer Disandingkan dengan Kemampuan Anggaran
"Kalau usulan 100 ribu itu bisa disetujui akan dialokasikan ke Jabar, Jateng, dan Jatim," ujar Hamid.
Sedangkan di luar 3 provinsi itu, lanjutnya, jumlahnya sedikit. Sebab, penyebaran guru PNS terbesar di tiga daerah sehingga ketika banyak yang pensiun berdampak besar pada proses belajar mengajar.
BACA JUGA: Guru PNS Gajinya Besar, Jangan Asal Angkat dari Honorer
Dia menambahkan, kebutuhan 100 ribu guru ini terbuka untuk umum. Guru honorer yang usianya di bawah 35 tahun juga bisa ikut dalam rekrutmen CPNS nanti.
"100 ribu ini tidak spesifik untuk guru honorer tapi kalangan umum;" tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal 100 Ribu Guru Honorer jadi CPNS, Bima: Yang Gaji Siapa?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad