JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan bahwa pemotongan kuota jamaah haji akan dilakukan secara proporsional di setiap daerah/provinsi. Artinya, 20 persen jamaah haji dari masing-masing provinsi terancam gagal berangkat tahun ini.
Kuota jamaah per provinsi sendiri, lanjut Suryadharma, ditentukan berdasarkan jumlah populasi di wilayah masing-masing.
"Misalnya Jabar, total kuotanya 37.622 orang berarti nanti 20 persen dari jumlah itu," kata Suryadharma Ali kepada wartawan di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Rabu (12/6).
Nomor urut juga menjadi penentu jamaah yang terkena pemotongan kuota. Para jamaah yang mendaftar lebih awal akan mendapatkan prioritas untuk berangkat.
Suryadharma juga memastikan tidak ada perlakuan istimewa terhadap jamaah haji plus. Pasalnya, pemotongan juga dilakukan secara proporsional antara jamaah reguler dan plus.
"Sekitar 3400 haji plus juga terancam terpotong," ujar Ketua Umum PPP ini.(dil/jpnn)
Kuota jamaah per provinsi sendiri, lanjut Suryadharma, ditentukan berdasarkan jumlah populasi di wilayah masing-masing.
"Misalnya Jabar, total kuotanya 37.622 orang berarti nanti 20 persen dari jumlah itu," kata Suryadharma Ali kepada wartawan di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Rabu (12/6).
Nomor urut juga menjadi penentu jamaah yang terkena pemotongan kuota. Para jamaah yang mendaftar lebih awal akan mendapatkan prioritas untuk berangkat.
Suryadharma juga memastikan tidak ada perlakuan istimewa terhadap jamaah haji plus. Pasalnya, pemotongan juga dilakukan secara proporsional antara jamaah reguler dan plus.
"Sekitar 3400 haji plus juga terancam terpotong," ujar Ketua Umum PPP ini.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Menteri PKS Ditawari Gabung Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi