Artinya, setiap tim yang bertanding di kompetisi paling elit di Indonesia tersebut berhak mengontrak lima pemain asing
BACA JUGA: Sinyal Positif Wakil Indonesia
Rincianya ialah dua pemain berasal dari Asia, sementara tiga pilar lainnya di luar AsiaBACA JUGA: Sama-sama Menang 1-0, AS dan Inggris Lolos
"Itu konsep yang tetap kami pertahankan," terang Andi Darussalam Tabussala, Direktur PT LI kemarin (23/6).Tak adanya pengurangan jumlah pemain asing di tiap klub tersebut sejatinya sangat merugikan
Hal tersebut sudah dikeluhkan jajaran pelatih Timnas
BACA JUGA: Bradley Jr: Ini Momen Kami!
Alfred Riedl, misalnyaPelatih Timnas asal Austria tersebut menyatakan bahwa dirinya kesulitan mendapatkan pemain lokal seiring menjamurnya pemain asing di tiap klub.Itu karena pemain lokal tak mendapatkan banyak kesempatan untuk bertanding setelah klub-klub lebih banyak memberikan porsi bermain bagi pilar asingIronisnya, pos-pos yang diisi pemain-pemain asing tersebut merupakan sektor pentingYakni, bek, pemain tengah hingga strikerPraktis hanya posisi kiper yang selama ini sangat jarang tersentuh pemain ekspatriat.
"Lima pemain di Super League mematikan pemain lokalMereka akhirnya tidak mendapat kesempatan bermainYang tersisa akhirnya hanya enam pemain lokal di setiap pertandingan," terang Riedl saat seleksi pemain Timnas pada 9 Juni lalu.
Namun, PT LI seolah tak memperhatikan keluhan tersebutMereka menganggap bahwa komposisi pemain tersebut sudah ideal"Kami memang belum bisa mengubahnya sekarang," tegas Andi(ru/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Kewell Lebih Kecewa
Redaktur : Tim Redaksi