JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat ada 700 ribu nasabah KUR telah naik kelas menjadi pengusaha pemula dan mikro. Sejak diluncurkan KUR mikro tahun 2008 lalu, telah mencatat rekor sebesar Rp 48,258 triliun hingga akhir Januari 2013.
Corporate Secretary BRI Muhammad Ali mengatakan, migrasi ke kredit komersial berjumlah dari 700 debitur dengan plafon pinjaman itu mencapai Rp 9,256 triliun. Pihaknya juga menginginkan dalam pinjaman menggunakan prosedur dan administrasi normal, sebab mereka punya pinjaman dan aset tetap.
"Untuk migrasi ke kredit komersial lebih dari 700 debitur dengan plafon pinjaman sampai Rp 9,256 triliun. Tapi sampai akhir Januari 2013 mencapai Rp 48,258 triliun," ujar Ali dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/2).
Kata Ali, salah satu penyebab KUR mikro jadi primadona, karena akses nasabah makin mudah, baik secara infrastruktur maupun administratif. Terlebih, BRI sudah masuk ke jantung pengusaha mikro melalui Teras BRI di sentra-sentra perdagangan dan bisnis. "Secara keseluruhan, jumlah debitur KUR Mikro BRI mencapai 7,2 juta nasabah," jelasnya.
Angka debitur KUR Mikro BRI sampai 7,2 juta itu jauh meninggalkan KUR Ritel sebanyak 81 ribu nasabah dengan outstanding pinjaman Rp 12,838 triliun.
"Lebih dari 700.000 nasabah KUR BRI, yang semula tidak bankable dan menyandang status pengusaha pemula dan mikro, kini naik kelas menjadi nasabah komersil sejak KUR diluncurkan pada 2008," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, nasabah KUR BRI yang meminjam di bawah Rp 20 juta termasuk dalam kategori KUR Mikro. Dari sisi kualitas kredit, KUR Mikro BRI sangat terkendali dan berkualitas. Hal itu terlihat dari rasio non performing loan (NPL) hanya sebesar 1,97 persen. (chi/jpnn)
Corporate Secretary BRI Muhammad Ali mengatakan, migrasi ke kredit komersial berjumlah dari 700 debitur dengan plafon pinjaman itu mencapai Rp 9,256 triliun. Pihaknya juga menginginkan dalam pinjaman menggunakan prosedur dan administrasi normal, sebab mereka punya pinjaman dan aset tetap.
"Untuk migrasi ke kredit komersial lebih dari 700 debitur dengan plafon pinjaman sampai Rp 9,256 triliun. Tapi sampai akhir Januari 2013 mencapai Rp 48,258 triliun," ujar Ali dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/2).
Kata Ali, salah satu penyebab KUR mikro jadi primadona, karena akses nasabah makin mudah, baik secara infrastruktur maupun administratif. Terlebih, BRI sudah masuk ke jantung pengusaha mikro melalui Teras BRI di sentra-sentra perdagangan dan bisnis. "Secara keseluruhan, jumlah debitur KUR Mikro BRI mencapai 7,2 juta nasabah," jelasnya.
Angka debitur KUR Mikro BRI sampai 7,2 juta itu jauh meninggalkan KUR Ritel sebanyak 81 ribu nasabah dengan outstanding pinjaman Rp 12,838 triliun.
"Lebih dari 700.000 nasabah KUR BRI, yang semula tidak bankable dan menyandang status pengusaha pemula dan mikro, kini naik kelas menjadi nasabah komersil sejak KUR diluncurkan pada 2008," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, nasabah KUR BRI yang meminjam di bawah Rp 20 juta termasuk dalam kategori KUR Mikro. Dari sisi kualitas kredit, KUR Mikro BRI sangat terkendali dan berkualitas. Hal itu terlihat dari rasio non performing loan (NPL) hanya sebesar 1,97 persen. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan Solar ke Daerah Diduga Sengaja Dikurangi
Redaktur : Tim Redaksi