Kurang 10 Menit, Rumah Pedagang Jajanan Berubah jadi Arang

Jumat, 19 September 2014 – 01:00 WIB

jpnn.com - TARAKAN - Berselang seminggu pasca kebakaran yang hampir menghanguskan gedung SMA Muhammadiyah di Jalan Halmahera, si "jago merah" kembali berulah kemarin (18/9). Tepatnya sekitar pukul 08.45, satu rumah di Jalan Binalatung RT 15, Kelurahan Pantai Amal, hangus terbakar.

Pemilik rumah AN (42), hanya bisa menangis sambil memandangi rumah miliknya yang berubah menjadi tumpukan arang, dan seolah-olah tidak percaya atas kejadian yang telah menimpanya. Meskipun demikian, AN berusaha tegar saat diwawancarai.

BACA JUGA: Ratusan Desa di Madura Krisis Air

Dikatakan istri Rahman ini, pada saat kejadian, dirinya sedang tidak di rumah, melainkan di tempat biasa ia berjualan jajanan di lingkungan sekolah, yang tidak jauh dari rumahnya.

"Saya lagi di tempat jualan, cuma anak di rumah," ungkap AN sambil mengeluarkan air mata.

BACA JUGA: Blarr.., Peracik Mercon Terbakar

Anak AN, berinisial DI (20) yang dimintai keterangan mengatakan, sebelum terjadi kebakaran, dirinya sempat menyalakan kompor gas untuk memanaskan air dan membuatkan bubur bagi kedua anaknya. Namun untuk menghemat waktu, dirinya memutuskan membuat bubur di tempat ibunya berjualan di sekolah, sehingga ia pun mematikan kompor tersebut.

yakin kompor dalam keadaan padam, DI lalu menuju warung milik ibunya. Tapi sebelum sampai di sekolah, ia tidak sengaja menoleh ke arah rumah, tiba-tiba dilihatnya kepulan asap beserta api yang keluar melalui atap rumahnya. Sontak, DI pun berteriak memanggil ibunya sambil berlari menuju rumahnya, dengan niat menyelamatkan barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan.

BACA JUGA: Pejabat Calo CPNS Rp 1,99 M Diserahkan ke Polda Sumsel

Tanpa memikirkan keselamatan dirinya, DI berusaha masuk ke dalam rumah, sementara api sudah menguasai sebagian rumah, khususnya di bagian dapur sampai ruang tamu. Beruntungnya, DI cepat ditarik dan dibawa keluar oleh beberapa pemuda setempat.

Namun saat di dalam rumah ia sempat mengamankan beberapa dokumen-dokumen penting, seperti ijazah dan lainnya. Selebihnya, barang barang berharga berupa kulkas, televisi, kursi, lemari beserta isinya, ikut habis terbakar.

Sementara itu, tetangga korban, SUP, mengaku mendengarkan suara ledakan dari rumah AN sebelum terjadi kebakaran. Berselang beberapa saat, ia melihat kobaran api. Dikatakannya, proses kebakaran begitu singkat, hal ini dipengaruhi kondisi rumah yang berkontur kayu dan kondisinya sudah rapuh. Saat kejadian juga bersamaan dengan datangnya angin kencang, sehingga rumah cepat terbakar.

"Tidak sampai 10 menit rumah tersebut habis. Bisa jadi karena ledakan tabung gas," ungkap SUP.

Melihat api semakin besar, warga sekitar mencoba memadamkan api dengan alat seadanya dan dibantu dengan mesin pemompa air milik warga. Tidak lama kemudian, tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Untung saja tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Wakil Kepala Polisi Sektor (Wakapolsek) Timur, Inspektur Polisi Dua (IPDA) Barokah yang tiba di lokasi mengatakan, untuk sementara pihaknya belum bisa menyimpulkan ataupun memaparkan dugaan sementara penyebab kebakaran ini.

"Semua korban beserta saksi kami akan panggil untuk dimintai keterangannya. Kami juga akan melakukan olah TKP," ungkapnya.

Humas Ipda Kamson Sitanggang kepada Radar Tarakan (JPNN Grup) menuturkan, kemungkinan jumlah kerugian yang diderita keluarga ini mencapai Rp 100 juta.

"Besarnya kerugian karena pemilik rumah tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga di dalam rumah," jelas Sitanggang.

Dari kejadian ini, Sitanggang mengimbau kepada masyarakat agar bila berpergian selalu memastikan kompor tak menyala serta saklar listrik dapat dicabut, agar tak terjadi konsleting.

"Masyarakat dapat memperhatikan rumah sebelum ditinggal berpergian, pastikan keadaan rumah dalam kondisi aman," imbau Sitanggang. (*/pck/ipk/ash)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPB Sebut 99 Persen Kebakaran Hutan Karena Disengaja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler