jpnn.com, MIMIKA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang masih mengisolasi dua desa di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, kembali berulah.
Pada Minggu (12/11) sekitar pukul 11.30 WIT, KKB melakukan penembakan di Mile Point 63, terhadap kendaraan Satgas Amole dengan nomor lambung 01-3447R.
BACA JUGA: 21 Pentolan KKB Isolasi 2 Desa, Urusan Emas?
Kendaran tersebut dikendarai oleh anggota Satgas Amole, yang sedang melakukan patroli zona dan pengawalan terhadap kendaraan yang mengangkut bahan makanan.
Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar, MH melalui Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal dalam rilisnya yang diterima Radar Timika (Jawa Pos Group), Minggu malam menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden penembakan tersebut.
BACA JUGA: Tak Langsung Kerahkan Pasukan Bersenjata Sergap KKB, Sabar
Namun akibat penembakan tersebut satu peluru mengenai bagian atap kendaraan itu. "Patroli zona yang tiba di Mile 63 kemudian terjadi rentetan penembakan yang dilakukan KKB. Dan memang kondisi cuaca berkabut, makanya tidak bisa melihat pelaku penembakan,"kata Kamal dalam rilisnya.
Menurut Kamal, kendaraan yang ditembaki oleh KKB ini setelah kembali melaksanakan patroli di dekat Gereja GKI Kalvari, Tembagapura.
BACA JUGA: TNI Harus Segera Bebaskan Sandera KKB Papua
Dia menyayangkan aksi tersebut yang dilakukan KKB, yang mana kata Kabid Humas Polda Papua, bahwa KKB sudah tidak menghargai Hari Minggu sebagai hari ibadah umat Kristiani.
"Kegiatan KKB tersebut sudah tidak lagi menghargai dan menghormati Hari Minggu sebagai hari suci. Di mana semua umat Kristiani yang ada di dunia termasuk di Papua melaksanakan ibadah," tegasnya.
Kabid Humas Polda Papua juga kembali mengirimkan rilis terkait anggota Polsek Tembagapura yang membantu proses evakuasi terhadap seorang warga Kimbeli, yang diketahui bernama Alina Kogoya ke Rumah Sakit Tembagapura untuk proses persalinan.
"Satu warga Kampung Kimbeli yang hendak melahirkan, bersama salah satu kerabatnya tiba di kantor Polsek Tembagapura. Keduanya berjalan kaki dari Kimbeli ke Polsek. Yang mana pengakuan keduanya bahwa sebelum mereka ke Tembagapura, mereka sempat minta izin di Kepala Suku Kimbely yakni Kamaniel Waker, dan minta izin pada KKB yang ada di kampung itu. Dan setelah diberikan izin, maka keduanya jalan kaki tanpa didampingi sang suami,"jelas Kamal.
Selanjutnya kata dia, anggota Polsek Tembagapura membantu mengantarkan dua warga tersebut ke RS SOS Tembagapura untuk proses persalinan. (tns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB Papua Menjarah, Memerkosa, Melarang Warga Bepergian
Redaktur & Reporter : Soetomo