"Berdasarkan kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), awan sebagai bahan baku membuat hujan buatan masih di bawah standar. Jadi masih belum bisa untuk dipakai untuk hujan buatan," ungkap Agung di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Jumat (7/9) sore.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Agung, pemerintah terus mendorong BPPT untuk dapat melakukan hujan buatan. "Bagaimanapun, kita tetap harus melakukan upaya untuk mencegah kekeringan," tukasnya.
Dijelaskannya pula, awan yang dibutuhkan untuk membat hujan buatan adalah jenis cumulus. Lebih bagus lagi, jika awannya jenis cumulunimbus.
Namun saat ini kondisi awan yang ada tidak memenuhi standar untuk hujan buatan. "Jika hujan buatan tetap dipaksakan padahal bahan bakunya jauh di bawah standar, maka dikhawatirkan bukan hujan air yang turun tetapi malah hujan garam," sambungnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Tahun Menolak Lupa Kasus Pembunuhan Munir
Redaktur : Tim Redaksi