jpnn.com, JAKARTA - Membangun akun YouTube dengan konten-konten sederhana, tetapi menarik dan mengundang ratusan ribu viewers dalam sejekap memang tidaklah mudah.
Namun, dengan kreativitas empat anak muda, Benito Ariel Benyamin, Widhi Mahesa, Josua Jonathan, dan Wahyu Prasetiyo, semua itu bisa terjadi.
BACA JUGA: Cerita Benito Bikin Kanal di YouTube Tembus 100 Ribu Subsriber dalam 3 bulan
Mereka sukses mengembangkan kanal Tubrukerssss di Youtube. Dalam waktu kurang tiga bulan, kanal tersebut sudah meraih lebih dari 159 ribu subscribers.
"Kanal ini baru kami buat 1 Mei 2023. Seiring dengan perkembangan, saat ini subscribers kami sudah mencapai 159 ribu," ucap Benito Ariel, dalam keterangannya, Senin (7/8).
BACA JUGA: Mengenal Teguh Suwandi, YouTuber Ganteng Dengan 5,3 Juta Subscribers
Dalam waktu singkat pula mereka berhasil mendapatkan Diamond Play Button kiriman dari YouTube. Peraihan itu makin memberikan semangat untuk terus berkarya.
"Kami memiliki visi dan misi untuk menjadi YouTuber yang dikenal baik. Kami juga ingin terus berkontribusi dengan menghibur dan membantu banyak orang," katanya.
BACA JUGA: YouTube Akan Meluncurkan 6 Fitur Anyar, Bisa Membuat Video Pendek Lebih Mudah
Menurut Benito, mereka memulai dari video-video vlog dengan konsep seadanya yang dipadu dengan cinematography, drone shot, timelapse, dan hal lainnya.
"Waktu itu saya masih pakai nama pribadi. Saya berpikir jika melakukannya sendiri bakal kewalahan. Saya butuh support dari teman membangun kanal ini," ungkapnya.
Dia pun mengajak teman-temannya bergabung, sehingga terciptalah nama Tubrukerssss. Nama tersebut terinspirasi dari kesenangan mereka bermain sepak bola.
Desain dari logonya pun terbilang unik karena menyerupai banteng. Itu dibuat seminimalis mungkin dengan tidak menyamakan logo partai tertentu.
"Kami mulai membuat merch kaos dari nama dan logo tersebut," ungkap Benito.
Hasil dari berbagai konten yang dibuat pun sudah menghasilkan. Mereka bisa berlibur bersama ke Bali, dan berbagi ke panti asuhan.
"Kami ingin melakukan hal seperti ini sesering mungkin. Namun, membuat video itu harus ada konsep dan tidak sembarangan," tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh