BAGI sejumlah wanita, bentuk hidung mempengaruhi penampilan dan kecantikan wajah mereka. Sehingga tak heran, ketika si wanita merasa hidungnya kurang mancung, operasi bedah plastik jadi pilihan.
Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik Dr Utama Abdi Tarigan, SpBP.RE mengatakan banyak pasien yang meminta operasi memancungkan hidung. Cara yang dilakukan dengan implan atau memasukkan sesuatu ke dalam hidung si pasien yang biasanya diambil dari tubuh si pasien itu sendiri.
“Bisa juga dari tulang rusuk milik pasien yang lunak atau juga implan yang sintetis, semua tergantung dari keinginan pasien,” katanya saat dijumpai warwatawan Sumut Pos (Grup JPNN) di ruang praktiknya di Rumah Sakit Vina Estetika di Jalan Iskandar Muda Medan beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, pasien yang ingin memancungkan hidungnya lebih banyak menggunakan implan dari tubuh sendiri.
“Karena bentuk hidung yang dibuat pasti lebih lama karena implan tersebut diambil dari tubuhnya sendiri. Bahkan ini bertahan sampai seumur hidup,” ujarnya sembari mengatakan untuk melakukan operasi bedah plastik tersebut bisa dikenakan biaya sekitar Rp10 juta lebih.
Sebenarnya, katanya, pemasangan implan ini menghindari suntikan-suntikan cairan seperti silikon yang bebas dijumpai di klinik-klinik kecantikan atau salon-salon yang tidak memakai orang yang ahli.
Katanya, untuk yang menggunakan suntikan, bila ada alergi atau kerusakan sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Karena yang disuntikkan ke bagian tubuh atau wajah tersebut berupa cairan maka saat operasi untuk perbaikan sudah tidak bisa dibedakan lagi antara cairan dan daging.
Di Medan menurutnya, banyak salon yang membuka praktik bedah plastik liar. Sementara nasyarakat tidak mengetahui seberapa besar bahaya yang bisa ditimbulkan.
Dia mengakui ada saja pasien yang datang dengan kondisi wajahnya sudah tidak normal lagi seperti pasien yang datang dengan bibir tebal karena suntikan silikon liar dan ingin diperbaiki. (mag-12)
Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik Dr Utama Abdi Tarigan, SpBP.RE mengatakan banyak pasien yang meminta operasi memancungkan hidung. Cara yang dilakukan dengan implan atau memasukkan sesuatu ke dalam hidung si pasien yang biasanya diambil dari tubuh si pasien itu sendiri.
“Bisa juga dari tulang rusuk milik pasien yang lunak atau juga implan yang sintetis, semua tergantung dari keinginan pasien,” katanya saat dijumpai warwatawan Sumut Pos (Grup JPNN) di ruang praktiknya di Rumah Sakit Vina Estetika di Jalan Iskandar Muda Medan beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, pasien yang ingin memancungkan hidungnya lebih banyak menggunakan implan dari tubuh sendiri.
“Karena bentuk hidung yang dibuat pasti lebih lama karena implan tersebut diambil dari tubuhnya sendiri. Bahkan ini bertahan sampai seumur hidup,” ujarnya sembari mengatakan untuk melakukan operasi bedah plastik tersebut bisa dikenakan biaya sekitar Rp10 juta lebih.
Sebenarnya, katanya, pemasangan implan ini menghindari suntikan-suntikan cairan seperti silikon yang bebas dijumpai di klinik-klinik kecantikan atau salon-salon yang tidak memakai orang yang ahli.
Katanya, untuk yang menggunakan suntikan, bila ada alergi atau kerusakan sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Karena yang disuntikkan ke bagian tubuh atau wajah tersebut berupa cairan maka saat operasi untuk perbaikan sudah tidak bisa dibedakan lagi antara cairan dan daging.
Di Medan menurutnya, banyak salon yang membuka praktik bedah plastik liar. Sementara nasyarakat tidak mengetahui seberapa besar bahaya yang bisa ditimbulkan.
Dia mengakui ada saja pasien yang datang dengan kondisi wajahnya sudah tidak normal lagi seperti pasien yang datang dengan bibir tebal karena suntikan silikon liar dan ingin diperbaiki. (mag-12)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merokok Dapat Memicu Sakit Jantung pada Generasi Muda
Redaktur : Tim Redaksi