Kurang Tidur Berpengaruh pada Keharmonisan Pasangan?

Selasa, 18 Juli 2017 – 21:00 WIB
Pasangan suami istri. Ilustrasi. Foto Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah studi baru di jurnal Psychoneuroendocrinology menemukan kurang tidur bisa meningkatkan peradangan di seluruh tubuh Anda.

Periset juga mengatakan, kombinasi antara kehilangan tidur dan spousal spats dalam jangka panjang bisa menjadi berita buruk bagi kesehatan secara keseluruhan.

BACA JUGA: Kurang Tidur Mengakibatkan Anda Makan Lebih Banyak?

Para ilmuwan di The Ohio State University mengetahui orang-orang dengan gangguan tidur atau kekurangan tidur yang serius memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi di tubuh mereka.

Hal ini bisa meningkatkan faktor risiko diabetes, kanker, penyakit jantung dan kondisi kronis lainnya daripada mereka yang tidur normal.

Jadi para peneliti ingin mengetahui apakah kurang tidur selama satu atau dua malam akan meningkatkan peradangan juga.

Untuk melakukannya, mereka meminta 43 pasangan suami istri untuk untuk melakukan tes darah pada pagi hari di laboratorium.

"Kami memperkirakan orang-orang yang kurang tidur akan terbangun dengan tingkat peradangan yang lebih tinggi pada pagi hari," kata penulis utama studi, Stephanie Wilson, Ph.D., seorang peneliti postdoctoral di Institut Penelitian Perilaku Kesehatan Ohio State, seperti dilansir laman Health, Minggu (16/7).

"Kami sedikit terkejut saat mengetahui bahwa bukan itu masalahnya," jelas Wilson.

Apa yang peneliti temukan ternyata berpotensi mengganggu.

Sementara masalah yang diperdebatkan seperti uang, komunikasi, atau mertua mereka dan kemudian menguji tingkat mereka peradangan mereka lagi, para peneliti ini menemukan peradangan pasca-argumen terjadi lebih tinggi pada orang yang kurang tidur pada malam sebelumnya.

"Hal ini menunjukkan kehilangan waktu tidur walaupun hanya satu jam saja dalam semalam atau dua malam bisa meningkatkan risiko Anda terhadap masalah peradangan yang bisa menjadi pemicu stres," kata Wilson.

Kurang tidur juga terkait dengan pertengkaran yang terjadi lebih sering antar pasangan.

Temuan ini sangat memprihatinkan, karena kurang tidur dan konflik pernikahan keduanya sangat umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 35 persen orang Amerika tidak memenuhi pedoman ini secara teratur.

Bagian dari masalah ini, kata penulis senior Janice Kiecolt-Glaser, PhD, direktur Institute for Behavioral Medicine Research, adalah masalah tidur dan masalah perkawinan seringkali saling berkaitan.(fny/jpnn)


Redaktur : Fany
Reporter : Fany, Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler