Kurang Tidur Mengakibatkan Anda Makan Lebih Banyak?

Senin, 10 Juli 2017 – 15:15 WIB
Tidur. Foto: Meetdoctor

jpnn.com - Bila Anda merasa ingin lebih banyak kalori pada saat Anda kurang tidur, itu bukan suatu kebetulan.

Periset dari University of Pennsylvania menemukan bahwa hanya satu malam tanpa tidur bisa meretas respons otak terhadap makanan keesokan harinya, membuat Anda menginginkan lebih banyak kalori lebih dari biasanya.

BACA JUGA: Inilah Menu Khusus Pesanan Barack Obama, Kangen Kali ya

Dr. Hengyi Rao dan rekan-rekannya mempelajari sekelompok 40 orang sehat berusia 21 tahun hingga 50 tahun dan mengikuti jadwal tidur yang cukup teratur yaitu enam hingga delapan jam dalam semalam.

Setelah tidur nyenyak di laboratorium sekitar sembilan jam pada suatu malam, Rao memilh beberapa peserta penelitian untuk tetap terjaga pada malam kedua lalu membandingkan apa makanan yang dipesan oleh kelompok tidur dan tidak tidur dari sebuah menu.

BACA JUGA: Mengonsumsi Nutrisi Ini Dapat Membantu Ingatan Anda Tetap Tajam

Tim peneliti juga melakukan scan otak secara teratur selama proses berlangsung. Kelompok yang kurang tidur makan hampir 1.000 kalori lebih banyak daripada biasanya setelah mereka tidak tidur pada malam sebelumnya.

Mereka juga memesan lebih banyak lemak dan kurang karbohidrat dibanding dengan mereka yang tidur dengan waktu yang cukup.

BACA JUGA: Penjualan Makanan Ringan Meningkat Hingga 25 Persen

Scan MRI mengungkapkan aktivitas di otak berkorelasi dengan hasrat baru ini. Ada peningkatan aktivitas dalam apa Rao sebut sebagai jaringan penting otak Anda.

Menurut Rao, kehilangan tidur bisa membajak jalur ini yang diketahui memengaruhi pengambilan keputusan dan respons perilaku Anda.

"Temuan dari penelitian kami memiliki implikasi penting bagi orang-orang yang tidak tidur di malam hari, seperti mereka yang bekerja shift malam, shift bergiliran atau jadwal yang tidak teratur lainnya," kata Rao, seperti dilansir laman Mens Journal, Minggu (9/7).

"Sayangnya, saat ini kita tidak tahu bagaimana membalikkan efek negatif dari kehilangan tidur pada fungsi otak dan perilaku makan, tentu saja, selain untuk mendapatkan lebih banyak tidur," pungkas Rao.

Temuan ini membangun penelitian sebelumnya tentang kemungkinan mekanisme saraf di balik obesitas dan over-eating.

Studi sebelumnya menunjukkan jalur tertentu pada otak orang gemuk distimulasi saat mereka mengantisipasi makanan berkalori tinggi, dibandingkan dengan mereka dengan tubuh kurus dan sehat.

Lebih banyak pekerjaan perlu dilakukan pada subjek ini, tapi sekarang kita tahu sedikit lebih banyak tentang faktor eksternal yang bisa memengaruhi jalur ini.

Mengubah diet Anda sebenarnya bisa menempatkan jam sirkadian atau siklus tidur-bangun tubuh kembali ke jalur semula.(fny/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makanan Vegetarian Ini Lebih Banyak Zat Besi daripada Daging


Redaktur : Fany
Reporter : Fany, Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler