jpnn.com, JAKARTA - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 450 MW (gross).
Fasilitas ini untuk menopang berkembangnya kegiatan operasional AMMAN, yang terdiri dari penambangan, pengolahan, hingga operasional smelter yang saat ini sedang dibangun.
BACA JUGA: Setoran Pajak PT Timah Capai Rp 1,51 Triliun
PLTGU ini akan menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dengan kapasitas 120 MW, yang saat ini menyuplai listrik untuk operasional AMMAN.
PLTGU AMMAN ini dirancang dengan konfigurasi dua blok, yang terdiri atas tiga generator turbin gas, tiga generator uap pemulihan panas dan satu turbin uap.
BACA JUGA: Lewat Fatamorgana, The Soffia Merilis Album Baru
Efisiensi termal PLTGU ini akan menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara untuk pembangkit listrik industri.
“AMMAN menggunakan turbin gas paling efisien serta teknologi mutakhir untuk low-NOx burner, demi memastikan perusahaan kami mematuhi pedoman emisi lingkungan yang paling ketat, seperti standar Eropa atau IFC/World Bank,” ujar Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau.
BACA JUGA: GMC Jateng Resmikan Kampung Ganjar Pranowo dan Sosialisasi Cegah Stunting
Melalui inisiatif ini, AMMAN akan menjadi salah satu perusahaan pertama di Nusa Tenggara Barat yang melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dengan emisi karbon yang lebih rendah.
Merujuk laporan yang dirilis oleh International Energy Agency (IEA) pada 2019 bertajuk The Role of Gas in Today’s Energy Transitions, gas rata-rata menghasilkan emisi 33% lebih sedikit daripada batu bara per unit panas yang digunakan di industri dan bangunan serta, emisi 50% lebih sedikit daripada batu bara per unit listrik yang dihasilkan.
Sebelumnya, pada Juni 2022 lalu AMMAN telah mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (Solar PV power plant) terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas 26,8 Megawatt peak.
Transformasi menuju energi bersih ini dilakukan sebagai bagian dari praktik pertambangan yang baik atau good mining practice.
“Melalui investasi di pembangkit listrik energi bersih, kami berharap industri pertambangan turut mengambil bagian dalam menahan laju perubahan iklim, serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” seru Rachmat.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada