Kurangi Impor, Bibit Sapi Harus Dioptimalkan

Dorong PT Berdikari Tingkatkan Produksi

Sabtu, 21 Januari 2012 – 07:03 WIB

JAKARTA - Peran BUMN dalam meningkatkan penyediaan bibit sapi nasional harus dioptimalkan. Selama ini kebutuhan daging sapi nasional yang tiap tahun meningkat tidak diikuti naiknya jumlah sapi lokal. "Akibatnya, kita terus mengimpor sapi, baik daging maupun sapi hidup. Untuk mengatasi kondisi itu, kita harus meningkatkan jumlah bibit sapi,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Erik Satrya Wardhana, yang membidangi salah satunya BUMN di Jakarta, Jumat (20/1).

Dia memaparkan, tingginya resiko dalam industri pembibitan sapi menyebabkan pihak swasta enggan untuk masuk ke dalam bisnis ini. Oleh karenanya, dibutuhkan BUMN untuk menjalankan peran kepeloporan untuk mengembangkannya.

”Kami harapkan peran BUMN dalam meningkatkan pembibitan sapi harus dioptimalkan, dan saya yakin BUMN yang selama ini telah melakukannya seperti PT Berdikari mampu meningkatkan produksinya,” tutur dia. ”Saat ini, hanya PT Berdikari, BUMN yang melakukan peran ini dan harus didorong untuk meningkatkan kapasitas produksinya,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, pihaknya untuk 2012 telah mengeluarkan izin impor daging sapi untuk semester I/2012 sebanyak 20.400 ton. Sedangkan izin sapi bakalan untuk kuartal I/2012 sebanyak 10.800 ton daging. ”Totalnya pemerintah mengeluarkan izin untuk sapi bakalan dan daging beku sebanyak 31.200 ton atau 36,7 persen dari total kuota tahun ini sebesar 85 ribu ton,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Herman Khaeron, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Partai Demokrat juga menanggapi bahwa perlunya upaya meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri baik oleh pihak swasta maupun BUMN. "Produsen kita masih sangat kurang sekali memproduksi daging sapi. Karena itu, kami akan mendukung peluang kepada siapapun untuk melakukan intervensi produksi, yaitu dimulai dengan memperbanyak sapi betina produktif, baik pada produsen swasta maupun BUMN seperti PT Berdikari yang selama ini sudah melaksanakan hal tersebut," tandasnya.

Senada dengan anggota Komisi IV DPR RI lainnya, Honing Sani dari Fraksi PDIP turut membenarkan mengenai kurangnya produksi daging sapi nasional. ”Faktanya kita memang kekurangan daging, rata-rata tiap tahun kita kekurangan daging 50 ribu sampai 70 ribu ton. Oleh karena itu, sekarang yang harus diperhatikan adalah kebijakan dari pemerintah dan DPR itu seperti apa" Ini agar pada 2014 kekurangan itu bisa ditanggulangi,” harapnya.

Kader partai berlambang banteng ini pun menuturkan bahwa kebutuhan sapi dalam negeri belum cukup untuk mensuplai kebutuhan daging di dalam negeri. ”Untuk menanggulangi kebutuhan daging nasional, kita harus terus kembangkan bibit sapi. Perusahaan BUMN yang saya ketahui masih produktif dalam pembibitan sapi dan saat ini mendapat PSO dari pemerintah adalah Berdikari," katanya. Jika tidak ditangani serius, Honing mengaku tidak optimistis pada 2014 Indonesia bisa swasembada ternak. Karena itu dari Menteri Pertanian masih banyak kebijakan yang harus diperbaiki. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target 2 Persen Penduduk jadi Wirausahawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler