Kurangi Ketergantungan Minyak, Militer AS Gunakan Biofuel

Selasa, 10 Juli 2012 – 11:07 WIB
PENTAGON - Angkatan Laut AS (US NAVY) berencana mengubah banyak armadanya menggunakan biofuel. Langkah ini ditempuh meskipun oposisi kongres menilai hal ini kontraproduktif di tengah pemotongan anggaran militer AS yang mencapai hampir USD 500 miliar.

Dalam latihan di Hawai yang diikuti sekitar 20 negara tahun ini, US Navy membawa slogan "Great Green Fleet of Warships", yaitu kapal perang yang menggunakan bahan bakar dari sumber terbarukan seperti alga, rumput, dan lemak hewan. Angkatan laut AS telah mendapatkan manfaat bagaimana biofuel dapat mengubah militer mendukung transisi sumber energi.

"Ini untuk mengurangi kerentanan kita pada bahan bakar fosil impor. Melalui sumber terbarukan, kita memiliki ketahanan energi dan kemandirian energi di militer Amerika Serikat," ujar Ray Mabus US Navy Secretary seperti dilansir VOA (9/7).

Pemerintahan Obama sendiri, menghendaki setengah armada Angkatan Laut-nya untuk mengkonversi ke biofuel pada 2020 dan menjadi kekuatan utama dalam pengembangan pasar biofuel. Angkatan Udara ditargetkan menggunakan bahan bakar jet dalam negeri dari sumber alternatif pada 2016.

"Angkatan Laut bersama Departemen Energi dan Pertanian bekerja sama dengan sektor swasta untuk membuat biofuel canggih bukan hanya untuk jet tempur saja, tetapi juga truk dan pesawat komersial," kata Presiden AS Barack Obama.

Namun, dengan harga setiap galon biofuel USD 26 dibandingkan dengan bahan bakar konvensional yang hanya USD 4, hal ini mendapatkan banyak tentangan dari anggota Kongres. Mereka menilai upaya tersebut pemborosan anggaran pada saat Pentagon menghadapi pemotongan anggaran. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rentan Kejahatan, Kasino Matsu Ditolak Masyarakat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler