Kurangi Obesitas Pada Anak dengan Susu dan Olahraga

Kamis, 29 Agustus 2013 – 10:01 WIB

jpnn.com - OBESITAS tak hanya dialami orang dewasa, tapi juga anak-anak khususnya yang masih duduk di sekolah dasar. Meski belum terlambat bagi orang tua mencegah buah hatinya agar tak kegemukan, namun ada cara berbeda untuk menurunkan risiko obesitas bagi anak laki-laki dan perempuan.

Sebuah studi baru menemukan bahwa anak perempuan kelas enam SD yang minum dua gelas susu sehari, bisa menurunkan risiko mengalami obesitas. Tapi untuk anak laki-laki, obesitas bisa dikurangi dengan berolahraga.

BACA JUGA: Waspadai Allergen di Kosmetik dan Sabun Mandi

Penelitian yang dipublikasikan secara online di jurnal Pediatrics ini mengungkapkan, perbedaan gender dalam melakukan kebiasaan sehari-hari bisa mempengaruhi obesitas di kalangan anak-anak. Studi yang dilakukan peneliti di University of Michigan Medical School ini melihat data dari 1.714 siswa kelas enam SD.

Dari penelitian itu, peneliti mengatakan bahwa konsumsi susu tampaknya bisa melindungi anak perempuan dari obesitas. Tapi, hal ini tak berlaku bagi anak laki-laki, karena risiko obesitas mereka bisa diturunkan dengan aktif dalam tim olahraga di sekolah.

BACA JUGA: Jangan Cepat Tergoda Iklan Penumbuh Rambut

Studi juga menemukan hal sebaliknya, yakni kegiatan olahraga tak terlalu berpengaruh pada anak perempuan untuk menurunkan risiko obesitas. Selain itu, 61 persen anak laki-laki dan 63 persen anak perempuan yang obesitas ternyata menonton televisi selama dua jam atau lebih dalam sehari.

Penelitian juga mengungkap bahwa anak perempuan yang obesitas lebih mungkin menggunakan komputer dibanding anak dengan tubuh normal. Sementara itu, anak laki-laki yang obesitas lebih sering bermain video game dibanding anak dengan berat badan normal.

BACA JUGA: Empat Mitos tentang Mr P dan Sperma

Bukti tersebut berkaitan erat dengan dampak kebiasaan anak seperti bermain game, makan makanan cepat saji, dan menonton televisi yang mengakibatkan bertambahnya lingkar pinggang anak. Menurut ahli jantung dan penulis senior studi, Dr Elizabeth Jackson, video game atau menonton TV bisa menggantikan aktivitas fisik anak-anak.

"Studi tambahan diperlukan untuk membantu kita memahami dampak yang menguntungkan dari menambah jumlah makan siang di sekolah dan mengurangi waktu anak-anak menonton TV," kata Elizabeth seperti dilansir New York Daily News, Rabu (28/8).

Mayo Clinic merekomendasikan para orang tua untuk mulai membantu anak menurunkan berat badannya sejak kecil. Caranya dengan melakukan perubahan sederhana seperti mematikan tv selama makan malam, beralih dari minuman manis dan soda ke susu rendah lemak atau air putih, serta memperkenalkan aktivitas fisik dalam kehidupan anak seperti berjalan-jalan dengan keluarga atau ikut program olahraga.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laki-Laki Lebih Berisiko Alami Serangan Jantung Saat Olahraga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler