jpnn.com - SERANGAN jantung bisa datang kapan saja bagi yang memiliki faktor risiko, apalagi saat melakukan aktivitas fisik yang berat seperti olahraga. Tapi, penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih rentan mengalaminya.
"Risiko kematian mendadak saat olahraga, secara dramatis lebih rendah pada perempuan dibandingkan pada laki-laki," kata peneliti dari Universite Paris Descartes, Dr Eloi Marijon, seperti dilansir laman Philly, Selasa (27/8).
BACA JUGA: Cara Dapatkan Seks Panas Meski Sedang Stres
Dr Marijon mengamati 800 kasus kematian mendadak yang terjadi saat olahraga di Prancis, antara tahun 2005 hingga 2010. Dari seluruh kasus, cuma ada 5 kasus yang melibatkan pasien perempuan. Usia rata-rata para perempuan itu adalah 44 tahun, sementara pada laki-laki 46 tahun.
Dari hasil pengamatan itu, Dr Marijon menyimpulkan bahwa risiko kematian mendadak saat olahraga pada perempuan sebesar 0,51 kasus tiap 1 juta partisipan olahraga. Sementara pada laki-laki, risikonya jauh lebih tinggi, yakni 10,1 kasus tiap 1 juta partisipan olahraga.
BACA JUGA: Ini Karakter Pria yang Paling Didambakan Wanita
Meski demikian, penelitian ini tidak mengungkap lebih jauh penyebab laki-laki lebih rentan mengalami serangan jantung saat olahraga yang berujung pada kematian. Namun, temuan lain dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara faktor penuaan dengan peningkatan risiko kematian mendadak saat olahraga. Hanya saja, hubungan itu cuma ditemukan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan tidak terlalu tampak hubungannya.
Aktivitas fisik dengan intensitas berat memang tidak boleh dilakukan sembarangan bagi yang memiliki riwayat gangguan jantung. Bukan cuma olahraga, bahkan berhubungan seks sekalipun bisa memicu kematian mendadak jika dilakukan sembarangan pada kelompok tersebut.(fny/jpnn)
BACA JUGA: Mengapa Suami Menjauh Setelah Istri Melahirkan?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Cangkir Cokelat Pertajam Daya Ingat
Redaktur : Tim Redaksi