Pertemuan itu dilaksanakan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud dengan tema "Rapat Kerja Penyusunan Modul Buku Tes Pelajaran Sesuai Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan Menengah".
Koalisi ini mempertanyakan mengapa modul buku kurikulum sudah disiapkan, padahal saat ini Mendikbud Muhammad Nuh menyatakan masih melakukan uji publik terkait rencana perubahan kurikulum 2013. Apalagi perubahan kurikulum ini banyak menuai kontroversi di tengah publik.
"Kenapa pertemuan itu dilakukan tanggal 3 hingga 5 Desember padahal uji publik sedang berlangsung saat ini. Dengan demikian, uji publik hanya sekedar legitimasi saja, tidak menampung kritik publik. Kami khawatir, kurikulumnya sudah siap dan langkah uji publik hanya sekedar untuk alihkan perhatian publik," ujar Peneliti ICW, Febri Hendri dalam jumpa pers di kantor ICW, Jakarta Selatan, Rabu (5/12).
Menurut Febri, percuma jika uji publik dilakukan, tapi buku-buku kurikulum 2013 telah disiapkan. Pemerintah, tuturnya, tak bisa serta merta melakukan pembicaraan dengan penerbit padahal masyarakat belum tentu mau menerima perubahan kurikulum itu.
"Buku itu juga membutuhkan uang dari pangsa besar yang cukup besar bagi penerbit buku. Mungkin saja sudah ada pembicaraan pemerintah dengan para penerbit buku. Padahal harus dilihat secara keseluruhan dulu bagaimana hasil uji publik dulu," tegas Febri.
Menurut Febri Hendri, hal ini semakin menunjukkan bahwa pemerintah dalam membuat perubahan kurikulum terkesan dipaksakan dan asal-asalan tanpa melibatkan para guru dan pakar pedagogik dalam proses penyusun kurikulum. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembubaran Kuliah Kelas Jauh Jangan Tebang Pilih
Redaktur : Tim Redaksi