Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengungkapkan, perubahan kurikulum ini harus dibarengi peningkatan kualitas guru.
"Kurikulum penting tapi guru lebih penting. Seperti apa pun kurikulum yang dibuat kalau guru tidak maksimal, hasilnya juga tidak akan maksimal," sebut Wiendu.
Selain itu, guru juga dituntut tidak hanya menjadi pengajar di kelas tapi juga inspirator bagi murid-muridnya. Guru sebagai inspirator ini akan menjadi lompatan penting dunia pendidikan.
"Dengan bahan-bahan pelatihan yang ada diharapkan guru sebagai inspirator akan muncul. Guru sebagai inspirator, bisa menerobos ruang waktu dan kurikulum bertahun-tahun," harapnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekerasan Pelajar Seperti Dibiarkan
Redaktur : Tim Redaksi