JALUR GAZA - Pertentangan antara Hamas dengan Israel ternyata tak sebatas di medan perangSampai soal kurikulum sekolah pun, keduanya juga berebut pengaruh
BACA JUGA: Kasus Kematian Brian Jones Dibuka Lagi
Pemimpin spiritual Hamas, Younis al-Astal Senin (31/8) waktu setempat menyatakan bahwa mengajari anak-anak Palestina tentang pembunuhan enam juta kaum Yahudi oleh Nazi merupakan kejahatanYounis al-Astal melontarkan penolakannya setelah mengadakan dengar pendapat dengan perwakilan PBB dan Works Agency, satu badan utama PBB yang membantu pengungsi Palestina, yang merencanakan pengenalan pelajaran tentang Holocaust di Gaza
BACA JUGA: Ayah Jacko Mengaku Gila
"Menambah Holocaust ke dalam kurikulum akan menambah penyebarluasan kebohongan," tulis al-Astal dalam pernyataan resminya seperti dikutip Associated Press."Saya tidak membesar-besarkan ketika mengatakan Holocaust adalah kejahatan perang tentang bagaimana melayani koloni Zionist dan bersepakat dengan kemunafikan dan kebohongan," tulisnya.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri juga keberatan dengan masuknya Holocaust dalam mata pelajaran di Gaza
Terang saja, pernyataan Hamas itu membuat berang Israel
BACA JUGA: Taro Mundur, Hatoyama Siap Naik
Pejabat senior Israel mengatakan, pernyataan pemimpin Hamas itu selayaknya membuat barat berpikir lagi untuk mengakhiri boikot terhadap Hamas di tempat yang dikuasai secara paksa sejak 2007Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan, negara-negara lain mestinya merenungkan lagi rencana menarik boikot atas Hamas"Mereka mesti secara serius menyadari tentang pernyataan Hamas yang tidak senonoh," tandasnya.
Banyak warga Palestina memang enggan mengakui penderitaan kaum YahudiSikap terhadap Holocaust berkisar pada penyangkalan secara langsungNamun Hamas telah membuat tawaran ke Barat untuk mengakhiri blokade atas GazaNamun pernyataan pejabat senior Hamas itu jelas bakal merongrong upaya untuk merepresntasikan diri sebagai kelompok yang bisa diajak bekerjasama.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasukan AS Berkemas Tinggalkan Irak
Redaktur : Tim Redaksi