Kurikulum Merdeka Perlu Banyak Guru Mapel, Semoga Jadi Peluang Honorer Lulus PG

Jumat, 29 Juli 2022 – 08:40 WIB
Ilustrasi - Guru mengajar di dalam kelas. Implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan banyak guru mapel. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) menjadikan sejumlah mata pelajaran (mapel) harus disampaikan oleh guru dengan latar belakang pendidikan yang lebih spesifik.

Menurut Ketua umum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih ada perbedaan mencolok antara IKM dan Kurikulum 2013.

BACA JUGA: SE Terbaru Kepala BKN untuk PNS & PPPK, Jangan Dilanggar, Sanksinya Berat 

Kurikulum Merdeka tingkat SD/MI misalnya, sejumlah mapel diajarkan secara terpisah, sedangkan K-13 bentuk tematik.

Nah, karena masing-masing mapel itulah, menurut Heti, akan butuh guru lebih banyak.

BACA JUGA: Kapan Pendaftaran PPPK 2022 Dibuka? Begini Jawaban Panselnas, Honorer Perlu Tahu

Dia mencontohkan, guru bahasa Inggris. Sebelumnya, di K-13 tidak ada mapel bahasa Inggris di jenjang sekolah dasar (SD).

Namun, dengan adanya Kurikulum Merdeka, bahasa Inggris jenjang SD sudah ada.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Brigadir J, Bambang Tanpa Sungkan Ungkap 3 Hal Dilanggar Polisi, Jleb!

Itu kata Heti, bisa jadi peluang bagi guru mapel bahasa Inggris yang lulus PG dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

"Guru bahasa Inggris bisa mendapatkan formasi di SD dengan adanya Kurikulum Merdeka," kata Heti kepada JPNN.com, Jumat (29/7).

Dia mengungkapkan bagaimana kondisi guru bahasa Inggris berstatus honorer yang cemas.

Pasalnya, jumlah mereka tidak sebanding dengan kuota PPPK 2022 yang tersedia.

Kondisi tersebut, kata Heti, karena banyak guru bahasa Inggris mengajar di SD.

Sementara, saat seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dibuka tahun lalu, formasinya hanya ada di SMP.

"Tahun lalu guru-guru bahasa Inggris di SD berebut ke SMP dan banyak yang lulus tanpa formasi," ujarnya.

Dia berharap ada kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk guru lulus PG PPPK 2021 bisa sejalan dengan Kurikulum Merdeka.

Ini agar guru bahasa Inggris tidak banyak yang masuk keranjang dan menunggu giliran diangkat.

"Kasihan lho banyak yang usianya di atas 40 tahun. Kalau menunggu ASN pensiun, jangan-jangan malah sebelum diangkat sudah pensiun duluan," pungkasnya. (esy/jpnn)

 

 

 


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler