jpnn.com, JAKARTA - Kasubdit Narkotika Direktorat Penindakan dan Penyidikan Ditjen Bea Cukai Eko Darmanto mengungkapkan beberapa alasan seseorang masuk ke dalam dunia narkotika dan menggelutinya.
Awalnya, kata dia, seseorang menjadi pengguna dan berkebutuhan atas narkoba tersebut.
BACA JUGA: Waspada! Bandar Narkoba Manfaatkan Kurir Anak
Kemudian, tertarik menjadi kurir narkoba adalah karena tergiur besarnya imbalan yang ditawarkan para pengedar.
"Risiko apapun mereka enggak peduli karena kebutuhan uang," kata dia dalam acara Gathering Jurnalis Trunojoyo.
BACA JUGA: Dua Perempuan Menyamar Demi Bertemu Bandar di Lapas
Menurut Eko, sebelum melakukan aksinya, biasanya kurir sudah dibayar sehingga mereka berkewajiban meloloskan barang tersebut hingga ke tangan konsumen.
"Karena uang sudah diterima oleh kurirnya, bagaimana pun caranya barang harus masuk, itu kode etik mereka," kata dia.
BACA JUGA: Janda Nekat Sembunyikan Sabu-Sabu di Mulut
Pihaknya mencatat modus penyelundupan narkoba semakin beragam. Bahkan tak jarang melibatkan perempuan.
"Selain Aceh, sindikat yang aktif di Indonesia itu sindikat Banjar dan Madura. Pernah kami tangkap sejumlah kurir perempuan di Bandara Soetta. Mereka orang asal Banjar yang kami tangkap di Soetta karena kedapatan membawa narkoba," beber Eko.
Modus penyelundupan yang dilakukan oleh para kurir perempuan ini adalah dengan memasukkan narkoba ke dalam kemaluan.
"Dari keterangan mereka, sebelum ditangkap, mereka sudah tembus penyelundupan ratusan kali," kata Eko.
Eko menambahkan, selain kebutuhan uang, faktor lainnya yang membuat mereka mau menjalankan tugas tersebut adalah karena lingkungan pergaulan yang salah.
"Pergaulan yang salah dan akhirnya kenal dengan sindikat sehingga dimanfaatkan sebagai kurir," kata dia.
Dia menambahkan, orang yang sedang terjebak dalam utang juga rentan dipengaruhi.
"Karena terlilit utang, suka judi, otomatis harus membayar utang, makanya akhirnya mau jadi kurir atau bandar," pungkas dia.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Dor! Dua Pemuda Langsung Tersungkur
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga