Kurnia Meiga Kena Larangan Bertanding

Sabtu, 10 Mei 2014 – 08:25 WIB
Kurnia Meiga. Foto: dok.JPNN

JAKARTA - Pemain Indonesia Super League (ISL) harus lebih hati-hati dalam bersikap dalam pertandingan. Jika tidak, putusan tegas Komisi disiplin (komdis) akan mereka hadapi. Seperti yang dialami oleh pemain Arema Cronous Kurnia Meiga yang diputuskan bersalah setelah sidang Komdis digelar pada Kamis (8/5) malam lalu.
    
Aksinya saat melawat ke kandang Semen Padang, pada 29 April lalu, dengan mengacungkan jari tengah ke arah penonton, berbuntut denda Rp 50 juta. Bukan hanya itu, dia juga mendapat larangan tampil dalam dua pertandingan.
    
"Kami berusaha tegas menjalankan aturan dengan maksimal. Ini masuk dalam tingkah laku buruk. Pemain harus memberi contoh dan bisa respek agar semakin baik," kata anggota Komdis M Makruf saat dihubungi, kemarin (9/5).
    
Bagi dia, dalam kondisi apapun pemain harus bisa dewasa dan tetap respek, sikap penonton, memang menjadi tantangan bagi pemain. Tapi, Komdis tidak menolerir provokasi yang dilakukan terhadap penonton, demikian juga sebaliknya.

"Sikap pemain harus lebih respek. Kalau provokasi, kami sanksi. Penonton pun demikian, jika mereka melakukan provokasi, tingkah laku buruk, juga dapat sanksi," terang dia.
    
Namun, Makruf mengakui, jika siding pekan ini didominasi dengan banyaknya sanksi terhadap pemain Divisi Utama. Dia menyebut, peraturan dan sanksi Komdis akan diberlakukan merata, tidak pandang bulu.
    
Antara pemain, ofisial, panpel, semua disanksi sama, apabila melakukan kesalahan dan melanggar disiplin, tidak ada perbedaan.
      
"Agar kompetisi lebih baik dan bisa lebih disiplin. Supporter pun kami sanksi jika mereka melakukan pelanggaran,"   tuturnya.
    
Karena itu pula, pendukung Delta Putra Sidoarjo (Deltras) dilarang memasuki stadion selama 3 (tiga) bulan pada pertandingan tandang. Penyebabnya, mereka menyanyikan lagu rasis terhadap tim atau pendukung tim lainnya.

BACA JUGA: Tuan Rumah Mulai Menyerah

"Mereka berlipat, mulai pelanggaran nyanyian rasis Bonek Jancok, pelemparan botol air mineral dan menyalakan kembang api. Selain sanksi juga kena denda Rp 50 juta yang dibebankan ke klub," tandasnya.
       
Manajer Arema Rudy Widodo menjelaskan jika sampai kemarin mereka belum menerima surat putusan dari Komdis. Dia menegaskan menghormati putusan itu dan tak akan melakukan banding.   

"Kita menghormati keputusan Komdis. Kalau banding hanya akan menambah hukuman, buat apa banding. Kami loyal dengan keputusan komdis tapi seyogyanya komdis juga melihat aspek sebab- akibat," cetusnya.
       
Meiga menurut Rudy bertindak seperti itu dimungkinkan karena ulah sebagian oknum suporter Semen Pdang yang melimpari bench Arema dengan botol minuman.

BACA JUGA: Garuda Bandung Menang Berkat Pemain Cadangan

"Tentu tindakan ini juga tidak diperkenankan. Ya semoga peristiwa di Padang tidak terulang di seluruh Stadion di ISL," tandasnya. (aam/muf/jpnn)
   

Rincian Sanksi Komdis, Kepada: Manajer, Ofisial, dan Pemain

BACA JUGA: Tarif Penginapan Naik Tak Terkendali

Henry Wairara (Manajer Persiram Raja Ampat) melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena mengejar dan menendang wasit pada pertandingan Persepam MU V Persiram pada 18 April 2014. Sanksi  berupa larangan memasuki stadion 3 (tiga) kali dalam kompetisi ISL 2014 dan hukuman denda Rp. 100 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Kurnia Meiga (Arema Cronous) melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena memprovokasi penonton dan mengancungkan jari tengahnya pada pertandingan Semen Padang v Arema pada 29 April 2014, Sanksi berupa larangan bermain 2 (dua) kali pertandingan dalam kompetisi ISL 2014 dan hukuman denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Eduardo Buzzaro (Persiba Bantul) melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena mencekik AW 1 pada pertandingan Persepam V Persiba Bantul pada 23 April 2014, berupa larangan bermain 4 (empat) kali pertandingan dalam kompetisi ISL 2014 dan hukuman denda Rp. 25 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Brima Pepito Sanusie (Martapura FC) melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena saling pukul dengan pemain Persekap Pasuruan Kim Sang Duk pada pertandingan persekap vs Martapura pada tanggal 18 April 2014, berupa denda Rp. 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Kim Sang Duk (Persekap Pasuruan) melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena saling pukul dengan pemain Martapura FC Brima Pepito Sanusie pada pertandingan Persekap Vs Martapura FC pada tanggal 18 April 2014, berupa denda Rp. 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Marius(Persikab kab. Bandung)  melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena saling pukul dengan pemain Persika Karawang Erik pada pertandingan Persika V Persikab pada tanggal 19 April 2014, berupa denda Rp. 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Erik (Persika Karawang) melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena saling pukul dengan pemain Persib Kab. Bandung Marius pada pertandingan Persika V Persikab pada 19 April 2014, berupa denda Rp. 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Ottopi Balingga(Yahukimo FC) melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena memukul Pardi Patikuppa pada pertandingan Persidafon v Yahukimo FC pada 19 April 2014, berupa denda Rp. 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Yono Karpono (Asisten Pelatih Deltras Sidoarjo) melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena memaki wasit  Wasit Malang Semua  pada pertandingan Persida v Deltras tanggal 29 April2014, berupa larangan memasuki stadion 3 (tiga) kali pertandingan dalam kompetisi DU 2014 dan hukuman denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Deni Nurdiansyah(Persitema Temanggung) melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena menanduk bagian kepala Wasit pada pertandingan PSIS v Persitema pada 3 Mei 2014, berupa larangan bermain selama 6 bulan dan hukuman denda Rp. 15 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Klub dan Panpel Klub

Persita Tangerang bertingkahlaku buruk karena dalam 1 (satu) pertandingan 5 (lima) pemain Persita Tangerang mendapat Kartu Kuning pada pertandingan Persita V Persijap pada 4 Mei 2014, denda 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Yahukimo FC, yang melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena penonton/pendukung Yahukimo FC masuk ke dalam lapangan dan terlibat keributan dengan aparat keamanan sehingga pertandingan terhenti dan tidak dapat dilanjutkan dilarang memasuki stadion selama 3 (tiga) bulan pada pertandingan tandang dan denda Rp. 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014 terhadap klub Yahukimo Fc karena bertanggung jawab terhadap Penonton/Pendukung Yahukimo FC.

Persida Sidoarjo, yang melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena menyanyikan lagu rasis terhadap tim atau pendukung tim lainnya  Arema Jancok  , pelemparan botol air mineral dan menyalakan kembang api pada pertandingan Persida V Deltras pada 29 April 2014, dengan hukuman denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Deltras Sidoarjo, yang melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena penonton/pendukung Deltras menyanyikan lagu rasis terhadap tim atau pendukung tim lainnya Bonek Jancok , pelemparan botol air mineral dan menyalakan kembang api dilarang memasuki stadion selama 3 (tiga) bulan pada pertandingan tandang dan denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Perseman Manokwari bertingkahlaku buruk karena dalam 1 (satu) pertandingan 5 (lima) pemain Perseman mendapat Kartu Kuning pada pertandingan Persinga Ngawi v Perseman Pada 29 April 2014, denda 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Perseta Tulung Agung yang melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena menolak melanjutkan pertandingan pada pertandingan PSMP v Perseta pada 29 April 2014, dengan hukuman kalah 1-4, dikurangi nilai 3 dan denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Persiku Kudus, yang melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena penonton melakukan pelemparan terhadap pemain PSIR pada pertandingan Persiku v PSIR pada tanggal 22 April 2014, dengan hukuman denda Rp. 25 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014. Apabila terjadi pelanggaran serupa akan dikenakan sanksi pertandingan tanpa penonton.

Persid Jember, yang gagal mencegah penonton melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena menyanyikan lagu rasis terhadap wasit  Wasite Jancok, Wasite Suap  dan menyalakan kembang api pada pertandingan Persid v Persebo tanggal 4 Mei 2014, dengan hukuman denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Persigubin Pegunungan Bintang bertingkahlaku buruk karena dalam 1 (satu) pertandingan 7 (tujuh) pemain Persigubin mendapat Kartu Kuning pada pertandingan Persifa v Persigubin pada 4 Mei 2014, denda 10 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

Persekap Pasuruan, yang melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut karena pelemparan terhadap AW 2 dan pemukulan terhadap Wasit oleh penonton yang tidak teridentifikasi pada pertandingan Persekap vs Pusamania Borneo FC pada 3 Mei 2014, dengan hukuman denda Rp. 25 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014 dan pertandingan tanpa disaksikan penonton sebanyak 1 (satu) kali pada pertandingan selanjutnya kecuali Perangkat Pertandingan, Tim Kesehatan, Tim Keamanan dan Wartawan. Apabila pertandingan tersebut dengan disaksikan penonton, maka pertandingan dinyatakan sebagai pertandingan persahabatan.

Persepam Madura United, yang melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena penonton melakukan pelemparan botol ke lapangan pada pertandingan Persepam V Persiram pada 18 April 2014, dengan hukuman denda Rp. 75 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.

PSPS Pekanbaru, yang gagal menghalau penonton melakukan tingkah laku buruk dan tidak patut karena menyalakan flare dan kembang api sehingga pertandingan terhenti 1 menit pada pertandingan PSPS vs PS. Bintang Jaya pada tanggal 15 April 2014, dengan hukuman denda Rp. 25 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014. Apabila terjadi pelanggaran serupa akan dikenakan sanksi pertandingan tanpa penonton.

PSS Sleman : Karena penonton menyalakan kembang api dan kericuhan antar suporter pada pertandingan PSS vs PSIM pada tanggal 29 April 2014, dengan hukuman denda Rp. 25 juta yang dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014. Apabila terjadi pelanggaran serupa akan dikenakan sanksi pertandingan tanpa penonton.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merio Ferdiansyah Memang Monster Poin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler