jpnn.com, JAKARTA - Legenda dan eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto tak butuh waktu lama menemukan pelabuhan baru setelah lepas dari Sabah FC.
Dia kini ditunjuk menjadi Asisten Pelatih Como 1907 FC.
BACA JUGA: Bocah 8 Tahun Ini Bikin Pengakuan Mengejutkan kepada Guru, Kelakuan Buruk Ibunya Akhirnya Terbongkar
Tentu saja, penunjukan itu membuat pria yang karib disapa Kurus tersebut menjadi pelatih pertama asal Indonesia yang berkarier sebagai pelatih di Liga Italia.
Como 1907 FC sendiri kini bermain di Serie B, kompetisi kasta kedua di Italia.
BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Kurniawan DY Soal Saddil Ramdani yang Akan Dipinjam Sabah FA
"Tidak terbayang. Tidak pernah bermimpi," ujarnya saat ditanya tentang kelanjutan kariernya dalam wawancara di kanal YouTube Akurasi TV.
Como 1907 bisa menarik Kurniawan Dwi Yulianto karena klub tersebut telah diakusisi salah satu perusahaan asal Indonesia, Djarum Group pada 2019 lalu.
BACA JUGA: Info Terkini Soal Pembuangan Sesajen di Gunung Semeru, Pelaku Siap-Siap Saja
Kurniawan memaparkan, awal mula dirinya bersinggungan dengan Como 1907 ialah saat klub tersebut promosi ke Serie B.
"Saya kemudian dihubungi oleh Pak Mirwan (petinggu klub, red) yang ingin ada pelatih dari Indonesia untuk jadi asisten," bebernya.
Saat dapat tawaran kali pertama pada pertengahan 2021 lalu, Kurniawan masih bertugas sebagai Pelatih Sabah FC sehingga tak bisa langsung mengiyakan.
Namun, setelah kontraknya selesai, Kurus langsung menyambut tawaran tersebut.
"Saya ke Italia tidak sekadar jadi Asisten Pelatih, tetapi ada keinginan untuk bisa dapat lisensi pelatih UEFA Pro," tuturnya,
Kurniawan sejatinya bukan kali pertama menginjakkan kaki di Italia. Saat masih bermain, dia pernah memperkuat Sampdoria Primavera pada 1994.
Setelah itu dia melanglang buana ke kompetisi Swiss bersama FC Luzern dan kemudian kembali ke kompetisi Indonesia.
Kurniawan juga sempat bermain di Liga Malaysia bersama Serawak FA.
BACA JUGA: 5 Oknum Polisi di Sumbar Ditindak Tegas, Ternyata Ada Perwira, Ini Kasusnya
"Saya ingin belajar banyak, karena pengalaman adalah nilai plus dalam sepak bola," tandasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad