BATAM - Suara tangis Mikael Napitupulu dan Rumsiana Br Tampubolon langsung pecah dalam gereja GBIS Bukit Hermon di kawasan perumahan Vila Sempurna Delta Vila Sekupang. Keduanya duduk bersimpuh menghadap jenazah anak mereka, Kurniawan Napitupulu, sembari meminta maaf.
"Maafkan ayahmu, maafkan bundamu. Ayah sama bunda tak bisa menjagamu nak. Kenapa engkau pergi secepat ini meninggalkan ayah dan bunda. Tuhan,..cobaan apa yang telah engkau turunkan ke anak kami," tangis Mikael dan Rumsiana di depan.
Kurniawan Napitupulu, bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu tewas terlindas trailer di dekat simpang tiga Tiban Housing, Jalan Raya R E Martadinata Sekupang, Batam. Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengalami naas saat pulang dari sekolah, Selasa (19/3) pukul 13.00 WIB.
Kurniawan saat itu dijemput dan dibonceng oleh pamannya, Oscar (27) dari SD Teramia di Tiban Koperasi. Sesampainya di simpang tiga saat hendak keluar menuju jalan raya RE Martadinata lintas Batuaji-Sekupang, Oscar yang membonceng ponakannya menyeberang jalan ke arah Sekupang.
Oscar tak tahu, ternyata dari perlintasan arah Batuaji ada trailer berkecepatan tinggi. Belum sempat Oscar turun dari jalan aspal untuk menghindar, trailer langsung menyeruduk motor yang dikendarainya.
"Posisi Kurniawan yang terlindas saat itu duduk dibonceng di jok belakang. Trailer yang datang dari belakangnya langsung menghantam bagian ekor motor yang dikendarai Oscar. Hantaman Trailer membuat tubuh Kurniawan terpental ke belakang hingga menghantam kepala trailer," ujar Regar, saksi mata yang saat itu berada di pinggir jalan.
Setelah terpental ke belakang dan badannya membentur kepala trailer, Kurniawan terjatuh di jalan raya tepat di bawah trailer. Praaak..tubuh Kurniawan terlindas roda depan sebelah kiri trailer hingga remuk dan kepala pecah.
Sementara tubuh Oscar terdorong ke depan dan terpelanting ke pinggir jalan raya. Beruntung, Oscar masih bisa selamat karena terhindar dari terjangan trailer.
Rencananya, jenazah Kurniawan akan dimakamkan Rabu (20/3) pagi di tempat pemakaman Seitemiang. Jenazah Kurniawan untuk diinapkan di dalam gereja GBIS.(gas/jpnn)
"Maafkan ayahmu, maafkan bundamu. Ayah sama bunda tak bisa menjagamu nak. Kenapa engkau pergi secepat ini meninggalkan ayah dan bunda. Tuhan,..cobaan apa yang telah engkau turunkan ke anak kami," tangis Mikael dan Rumsiana di depan.
Kurniawan Napitupulu, bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu tewas terlindas trailer di dekat simpang tiga Tiban Housing, Jalan Raya R E Martadinata Sekupang, Batam. Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengalami naas saat pulang dari sekolah, Selasa (19/3) pukul 13.00 WIB.
Kurniawan saat itu dijemput dan dibonceng oleh pamannya, Oscar (27) dari SD Teramia di Tiban Koperasi. Sesampainya di simpang tiga saat hendak keluar menuju jalan raya RE Martadinata lintas Batuaji-Sekupang, Oscar yang membonceng ponakannya menyeberang jalan ke arah Sekupang.
Oscar tak tahu, ternyata dari perlintasan arah Batuaji ada trailer berkecepatan tinggi. Belum sempat Oscar turun dari jalan aspal untuk menghindar, trailer langsung menyeruduk motor yang dikendarainya.
"Posisi Kurniawan yang terlindas saat itu duduk dibonceng di jok belakang. Trailer yang datang dari belakangnya langsung menghantam bagian ekor motor yang dikendarai Oscar. Hantaman Trailer membuat tubuh Kurniawan terpental ke belakang hingga menghantam kepala trailer," ujar Regar, saksi mata yang saat itu berada di pinggir jalan.
Setelah terpental ke belakang dan badannya membentur kepala trailer, Kurniawan terjatuh di jalan raya tepat di bawah trailer. Praaak..tubuh Kurniawan terlindas roda depan sebelah kiri trailer hingga remuk dan kepala pecah.
Sementara tubuh Oscar terdorong ke depan dan terpelanting ke pinggir jalan raya. Beruntung, Oscar masih bisa selamat karena terhindar dari terjangan trailer.
Rencananya, jenazah Kurniawan akan dimakamkan Rabu (20/3) pagi di tempat pemakaman Seitemiang. Jenazah Kurniawan untuk diinapkan di dalam gereja GBIS.(gas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penipuan Berkedok Koperasi Resahkan Warga Lampung
Redaktur : Tim Redaksi