Kurs Rupiah Belum Bisa Menguat Kamis Pagi, Ternyata Ini Faktornya...

Jumat, 26 Maret 2021 – 11:45 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (26/3) melemah terhadap USD sebesar enam poin.. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (26/3) melemah terhadap USD sebesar enam poin.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring positifnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Menguat Selasa Sore, Ternyata Ini Penyebabnya...

Pada pukul 10.42 WIB, rupiah melemah atau 0,04 persen ke posisi Rp 14.433 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.427 per USD.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan berfluktuasi, namun ditutup melemah di rentang Rp 14.405 hingga Rp 14.440 per USD," kata di Jakarta, Jumat.

BACA JUGA: Ahli Prediksi Kurs Rupiah Bisa Menguat Seiring Turunnya Imbal Hasil Obligasi

Dia menyebutkan, laporan tenaga kerja AS pada Kamis (25/3) menunjukkan klaim tunjangan pengangguran turun ke level terendah.

Hal itu, kata Ibrahim sebuah tanda bahwa ekonomi AS berada pada pertumbuhan yang lebih kuat karena kondisi kesehatan masyarakat membaik.

"Data klaim tunjangan pengangguran AS pada pekan lalu turun menjadi 684 ribu klaim dari estimasi 735 ribu klaim," papar dia.

Sementara itu, lanjut dia, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tetap stabil setelah lelang obligasi 7 tahun.

"Permintaan yang buruk pada penjualan bulan lalu membantu memicu aksi jual global dalam utang pemerintah," ujar Ibrahim.

Ibrahim melanjutkan, dari Eropa saat ini para pemimpin negara-negara tersebut melakukan pertemuan virtual untuk membahas situasi epidemiologi yang mengkhawatirkan.

"Karena peluncuran vaksin yang lamban di Benua Eropa," tutur dia.

Menurut dia, karena sejumlah faktor itu, USD menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (25/3).

Hal itu, memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, melompat di atas level tertinggi empat bulan karena para investor mengurangi minat terhadap mata uang berisiko.

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sekitar 0,28 persen menjadi 92,85 pada perdagangan sore.

"USD sepanjang tahun ini telah melonjak lebih dari tiga persen," kata dia.

Pada Kamis (25/3/2021) lalu, rupiah ditutup melemah tipis 2 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.427 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.425 per USD. (mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler