Kurs USD Menguat, PAD dari Retribusi TKA Lampaui Target

Minggu, 11 November 2018 – 22:37 WIB
Mata uang rupiah Indonesia (IDR) dan dolar Amerika Serikat (USD). Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, BULELENG - Kenaikan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah membawa berkah tersendiri bagi Kabupaten Buleleng. Penyebabnya, pendapatan asli daerah (PAD) salah satu kabupaten di Bali itu terkerek oleh kenaikan kurs USD.

Kenaikan PAD itu diperoleh dari retribusi izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA). Dari target dalam APBD 2018 yang dipatok Rp 1,2 miliar, hingga kini sudah mencapai Rp 1,96 miliar.

BACA JUGA: Bukan Selfie, tapi Paket Berfoto Bareng Miyabi

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng Ni Made Dwi Priyanti mengatakan, nilai kurs USD yang dipatok dalam APBD adalah USD 13.000. Sementara sepanjang 2018 ini nilai USD mengalami kenaikan melebihi asumsi dalam APBD, bahkan mendekati Rp 15.000.

“Salah satu faktor yang menyebabkan retribusi IMTA di atas target salah satunya ya karena nilai tukar rupiah melemah. Asumsi kami kan enggak sampai angka Rp 14.000. Ternyata sampai di angka itu, makanya ada kenaikan,” ujar Dwi.

BACA JUGA: Rencana Party Bareng Miyabi Dibatalkan, Pembeli Tiket Kecewa

Selain itu, kata Dwi, Disnaker Buleleng juga terus melakukan verifikasi atas dokumen rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA). Sebab, Disnaker beberapa kali menemukan penggunaan TKA yang tak sesuai RPTKA.

Akibatnya, retribusi IMTA tidak masuk ke PAD Pemkab Buleleng. Beberapa TKA justru membayar retribusi ke provinsi bahkan ke pemerintah pusat.

BACA JUGA: HIN & Hotel Indonesia Group Hadir di World Travel Mart

Dwi menambahkan, tenaga kerja asing yang bekerja lintas provinsi, harus membayar retribusi ke pusat. Sementara yang lintas kabupaten, harus membayar ke pemerintah provinsi.

“Pernah kami temukan pekerja di PLTU Celukan Bawang, IMTA-nya itu lintas kabupaten. Ada yang Buleleng-Karangasem, ada yang Buleleng-Tabanan. Faktanya kan PLTU itu hanya ada di Buleleng. Kami minta dokumennya diperbaiki, akhirnya sekarang IMTA-nya sudah masuk ke Buleleng,” jelas Dwi.

Untuk diketahui, hingga kini ada 173 TKA yang bekerja pada 17 perusahaan di Buleleng. Sebagian besar bekerja sebagai electrical engineering di PT. CHD Power Plant Operation Indonesia. Total ada 142 orang TKA yang bekerja di sana.

Selain itu, ada 10 TKA di PT General Energy Bali. Sisanya bekerja di sektor pariwisata serta yayasan sosial.(rb/eps/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Imigrasi Bali Pastikan Miyabi Tak Bermasalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kurs USD   USD   dolar AS   IMTA   TKA   Buleleng   Bali  

Terpopuler