jpnn.com - JAKARTA -- Pertemuan eksponen trikarya Partai Golkar yang meminta Ketua Umum PG Aburizal Bakrie menjelaskan alasannya berkoalisi dengan Partai Gerindra, ditanggapi beragam.
Selain dinilai tidak punya tujuan jelas, pertemuan tersebut dianggap hanya sebagai manuver kelompok elit politik tertentu.
BACA JUGA: Belum Ada Pembicaraan SDA Mundur dari PPP
“Tidak jelas, tidak ada manfaatnya bagi Partai Golkar. Apalagi sampai muncul wacana mempercepat musyawarah nasional,” kata Pengamat Politik Indrawan SH di Jakarta, Kamis (22/5).
Indrawan menambahkan, justru munculnya wacana percepatan Musyawarah Nasional (Munas) menunjukkan bahwa pertemuan itu hanya dirancang untuk menjatuhkan ARB.
BACA JUGA: Anak Buah SDA Juga jadi Tersangka
Padahal, katanya, ARB selama ini sudah menjalankan amanah partai sebagaimana dimandatkan dalam Rapimnas.
“Arahnya ke sana (menjatuhkan ARB), akal-akalan saja. Coba cermati, ARB diberi mandat tapi setelah dijalankan justru dituntut macam-macam. Kan lucu," kata dia.
BACA JUGA: Gerindra Buru Penyebar Video Prabowo Tinju Orang
Kendati demikian, Indrawan meyakini ARB tetap mampu kendalikan dinamika partai. Hal itu dikarenakan kepemimpinan ARB dinilai masih kuat dengan ditopang oleh barisan DPD PG. “Itulah Golkar. Barisan bawah tetap solid walaupun di atas goyang-menggoyang,” katanya.
Sebelumnya, tokoh muda Partai Golkar Indra J Piliang menolak keras wacana percepatan Munas. Lewat akun twitter @IndraJPiliang ia mengungkapkan, Munas atau Munaslub hanya akan membuka kotak pendora yang susah dikendalikan.
“Saya dengan tegas menolak percepatan Munas, apalagi Munaslub Partai Golkar,” pungkas Indra lagi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Minta KPK Profesional Tangani Kasus SDA
Redaktur : Tim Redaksi