Kurtubi: Pertamina akan Merusak Sistem Bila Caplok PTBA

Kamis, 06 Februari 2014 – 12:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Pengamat Energi Kurtubi angkat bicara terkait rencana akusisi Pertamina terhadap PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Menurutnya, rencana itu harus dihindari dan dilawan karena kurang tepat bila perusahaan minyak nasional melakukan akuisisi terhadap perusahaan batubara, yang notabene juga milik negara.

"Kalau memang nantinya tetap mau melakukan akuisisi, ini akan merusak sistem dan memperparah pelanggaran terhadap konstitusi dan merusak tata kelola batubara di negeri ini secara benar," ucap Kurtubi saat dihubungi, Kamis (6/2).

BACA JUGA: Ekonomi Melambat, Tumbuh 5,78 Persen

Pemerintah, kata Kurtubi, harus mengarahkan agar Indonesia memiliki perusahaan negara di bidang batubara yang mengelola batubara nasional dapat maksimal.

"Arah ke depannya nanti harus dibesarkan perusahaan batubara milik negara, apakah itu nanti Bukit Asam atau yang lainnya. Yang jelas negara harus punya perusahaan negara di bidang batu bara dan bukan justru diakuisisi oleh Pertamina," terang dia.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Hidupkan Belasan BUMN Perikanan

Ada beberapa kerugian yang nantinya akan terjadi jika Pertamina benar-benar melakukan akuisisi terhadap PTBA. Salah satunya adalah peluang negara untuk memperbaiki sistem tata kelola batubara menjadi hilang.

Sebelumnya beredar kabar bahwa PT Pertamina (Persero) akan mencaplok PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hal itu terlihat dalam salah satu isi dari dokumen 'Pertamina 2025 The Asian Energy Champion 2025' yang beredar di kalangan wartawan pada Rabu (5/2) lalu.

BACA JUGA: Bangun Terminal Modern, Pelindo III Kucurkan Dana Rp 245 miliar

Adapun tujuan Pertamina mencaplok PTBA, agar Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia.

Sebagai perusahaan energi, Pertamina tak hanya ingin berbisnis di sektor perminyakan, namun juga merambah ke bisnis energi lain seperti batubara dan listrik. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Sarankan Negara Potong Utang Merpati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler