Kutip Bung Karno, Rektor Unhan: Pemilu Jangan Jadi Pertempuran Kepartaian Memecah Rakyat

Senin, 21 September 2020 – 23:43 WIB
Warga saat mengikuti pencoblosan Pilkada. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) menyerukan budaya damai dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020, yang dilaksanakan saat pandemi Covid-19.

Rektor Unhan Indonesia Laksamana Madya (Laksdya) Amarulla Octavian menyebut Pilkada menjadi saat yang rentan kemunculan konflik masa lalu. Baik di antara masyarakat atau rakyat dengan pemangku kepentingan.

BACA JUGA: Jelang Pemilu, PM Ardern Cabut Semua Aturan Pembatasan Sosial di Selandia Baru

Amarulla menyampaikan hal itu dalam diskusi daring bertema Hari Perdamaian Internasional #UnhanWorldPeaceDay, Senin (21/9).

"Terlebih pilkada kali ini terjadi di tengah pandemi Covid-19. Potensi itu terlebih terkait politisasi penanganan dampak covid-19. Dampaknya seringkali lintas sektoral dan merugikan banyak pihak," kata Amarulla.

BACA JUGA: Para Pegiat Pemilu Luncurkan Gerakan Masyarakat Sipil untuk “Pilkada Sehat”

Adapun diskusi yang dihadiri Amarulla itu untuk mengidentifikasi, menganalisa potensi konflik, dan resolusi konflik pada saat pelaksanaan Pilkada serentak 2020. 

Pembicaranya dalam diskusi itu yakni mahasiswa program doktor Unhan yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, anggota Bawaslu Mochammad Afifudin, dan Peneliti LIPI Adriana Elisabeth.

BACA JUGA: Pegiat Pemilu Dorong Pilkada Sehat dan Aman dari Covid-19

Lebih lanjut, Amarulla menyatakan, seluruh stakeholder Pilkada 2020 harus memahami betul batasan-batasan. Dengan begitu, Pilkada bisa dilaksanakan dengan baik dan di saat yang sama menjaga kesehatan bersama. 

"Kami mencatat sejauh ini sudah ada 51 calon kepala daerah yang sudah mendapat sanksi teguran. Bahkan, sudah disiapkan sanksi pembatalan calon jika melakukan pelanggaran lebih jauh," ujar dia.

Di perayaan Hari Perdamain Dunia tahun ini, Amarulla mengatakan, PBB sudah memunculkan tema 'shaping peace together'. 

Tema ini berfokus pada pentingnya kerja bersama seluruh elemen dunia menekan penularan Covid-19. Ketika kasus Covid-19 mampu ditekan, otomatis penyelengaraan Pilkada 2020 bisa berjalan dengan baik.

"Di satu sisi kita ingin menjaga kesehatan dengan menjaga protokol kesehatan, yang sebenarnya mudah dilakukan dengan tinggal di rumah dan tak memilih, tetapi jika tak memilih, bisa berdampak ke negara hingga diri sendiri. Di sini arti pentingnya diskusi ini sehingga dapat memberikan usulan ke pemerintah," ungkap sang rektor.

Amarulla lalu mengatakan bahwa salah satu usulan adalah pilkada elektronik yang sudah dilakukan oleh banyak negara. Seharusnya hal ini dipertimbangkan oleh Pemerintah Indonesia.

"Agar kita memaknai pentingnya #UnhanWorldPeaceDay, saya mengutip pernyataan Founder sekaligus Presiden pertama Indonesia Soekarno, beliau berpesan 'pemilu jangan menjadi pertempuran perjuangan kepartaian yang dapat memecah persatuan rakyat Indonesia'. Semoga kita dapat menciptakan perdamaian dan menciptakan yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia," pungkas Amarulla.

Sementara itu, Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan Laksamana Muda TNI Siswo Hadi Sumantri berbicara tentang pentingnya perdamaian dan persatuan dalam diskusi tersebut. Kedua hal itu penting dalam menghadapi masalah Covid-19.

"World Peace Day diperingati saat suasana Covid-19 sebagai bencana global yang merenggut jutaan nyawa. Covid-19 menjadi musuh bersama masyarakat dunia. Kita perlu bersatu padu menghadapi pandemi. Sebarkan kasih sayang, perdamaian, solidaritas, tolak diskriminasi, dan kebencian," ujarnya.

Sekprodi Damai dan Resolusi Konflik (DRK) Unhan Kolonel Laut Agus Adriyanto mengatakan, perdamaian adalah hak segala bangsa. Sebagai agen sosial, setiap orang perlu membangun perdamaian dari mulai lingkungan terdekat.

"Dari lingkungan keluarga, suku, agama, ras, bangsa, negara, dan umat manusia. Dengan memperjuangkan perdamaian, akan menghasilkan senyum, tawa perdamaian, bagi anak-anak kita, keluarga kita, kerabat kita, masyarakat, dan umat manusia," kata Agus.

"Mari kita ciptakan perdamaian. Let's shape peace together for a better world, for our children, and for ourselves," katanya.

Sebagai Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menilai deklarasi perdamaian yang disampaikan Unhan sangat relevan dan wajib disosialisasikan. 

"Deklarasi itu mengungkapkan komitmen untuk membangun budaya damai, budaya anti kekerasan dan diskriminasi serta kesiapsediaan Indonesia untuk secara aktif melibatkan diri dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia," ujar Hasto. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pemilu   Unhan   Bung Karno  

Terpopuler