Kutip Pidato Bung Karno, Puan Maharani Menggugah Papua

Jumat, 20 Mei 2016 – 18:30 WIB
Menko PMK dikerubuti warga di Stadion Kripton, Kaimana, Papua Barat, usai menjadi pembina upacara dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 dan Upacara Puncak Tim Ekspedisi NKRI Koriodor Papua dan Papua Barat. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - KAIMANA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani tampak bersemangat saat mengikuti rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), 20 Mei 2016 di Kaimana, Papua Barat. 

Tema yang diangkat dalam memperingati Harkitnas pada tahun ini adalah “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter.”

BACA JUGA: Alhamdulillah, Keluhan Warga Miskin Ini Langsung Direspons Presiden

Tema tersebut, kata Puan, sejalan dengan gerakan Hidup Baru atau Gerakan Revolusi Mental yang kini tengah dikampanyekan atau disosialisasikan oleh pemerintah. “Pemerintah telah menetapkan revolusi mental sebagai prasyarat yang tidak dapat dipisahkan dalam mewujudkan pembangunan nasional,” ucapnya.

Puan mengajak seluruh masyarakat untuk terus bekerja sama dan bergotong-royong membangun NKRI. Ia mengutip salah satu pidato Presiden Soekarno tahun 1958, bahwa semua masyarakat harus berani untuk melangkah ke masa depan dan meninggalkan masa lalu. 

BACA JUGA: Banyuwangi Kembangkan Desa Wisata di Taman Sari

“Ingat, Kaimana mempunyai legenda tentang burung raksasa. Garuda Kaimana adalah simbol tekad masyarakat Kaimana. Semangat Kaimana sangat penting untuk membangun bangsa ini,” ujar Menko PMK.

Dalam membangun bangsa, hal pertama yang dilakukan adalah dengan merubah diri sendiri. Karena itulah, pemerintah telah mencanangkan program Revolusi Mental. 

BACA JUGA: Kejar Tenaga Ahli Migas, Expat dan Expert Turun Langsung ke Kampus

"Lakukanlah usaha perubahan mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Jadilah agen perubahan, dengan menanamkan dan menjalankan dalam kehidupan sehari-hari praktik perilaku yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, kerja keras, optimis, kerja sama, toleran, dan memperkuat ke-bhinekaan. Inilah langkah awal untuk kerja nyata, mandiri dan berkarakter," pesan Menko PMK.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut juga mengingatkan perjuangan pahlawan. "Pada tahun 1962, KRI Macan Tutul tenggelam di Laut Arafuru. Namun, hal itu tidak pernah mengakhiri semangat dan daya juang untuk memerdekakan Papua. Mari kita melangkah ke depan untuk hidup yang lebih baik,” katanya.

Peringatan Harkitnas di Kaimana ini juga sekaligus menjadi acara puncak Tim Ekspedisi NKRI 2016 Koridor Papua dan Papua Barat. Pada peringatan tersebut juga dihadiri oleh Bupati Kaimana Matius Mairuma, Gubernur Papua Barat Abraham Oktavianus Attaruri, Kapolda Papua Paulus Waterpauw, Ketua MRP Papua Barat Vitalis Yumte dan Pangdam Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian.

Acara itu juga dimeriahkan dengan atraksi Tim Ekspedisi NKRI 2016 dan Komando Pasukan Khusus (Kopasus TNI) berupa terjun payung dan pertunjukan aksi bela diri khas Kopassus. Ada 39 penerbang yang ikut mengambil bagian dalam aksi terjun payung dengan beberapa di antaranya adalah putra-putri asli Papua. 

Seorang penerbang asli Papua dari TNI Angkatan Udara terbang dengan membawa bendera simbol Kabupaten Kaimana. Bendera Kementerian PMK dibawa oleh penerbang dari kepolisian. Para penerjun payung asli Papua tersebut mendapat sambutan hangat dari Puan Maharani saat mengadakan sesi foto tersendiri. “Hebat Papua,” ujar Puan.

Terkait dengan Ekpedisi NKRI Koridor Papua Barat dan Bhakti PMK 2016, Menko PMK, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para peserta. “Saya turut bangga melihat kesungguhan dan kerja keras para peserta Ekspedisi NKRI dan Bhakti PMK, di semua tataran,” kata Menko PMK.

Puan berharap agar hasil-hasil dari temuan Ekspedisi NKRI dapat ditindaklanjuti dengan intervensi program oleh Kementerian/Lembaga serta dukungan partisipasi dari masyarakat.

“Pelaksanaan Ekspedisi NKRI dan Bhakti PMK merupakan tindakan nyata pemerintah untuk menghadirkan Negara dalam melindungi segenap bangsa, membangun Indonesia dari pinggiran, melakukan revolusi karakter bangsa dan memperteguh ke Bhineka-an Bangsa Indonesia,” katanya.

Secara simbolis, Puan juga mencanangkan Kampung Siaga Bencana, pemberian akta kelahiran, pemberian akta nikah dan KTP kepada warga Kaimana dalam acara tersebut. 

Sementara Bupati Kaimana, dalam Harkitanas ke-108 tersebut mencanangkan Kaimana Bersih, Kaimana Tertib dan Kaimana Rapih. “Inilah bukit senja Kaimana,” kata Matius. 

Kaimana memang dikenal memiliki suasana senja yang mempesona. Setidaknya hal itu juga terungkap dalam syair lagu yang dibawakan SMP dan SMA di Kaimana, dalam acara tersebut. Senja-senja indah, seiring surya meredupkan sinar, saat dikau datang, emas mengalir. Ingat dan kenangkan selalu, senja di Kaimana. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayooo... Para Diver Diundang Pak Menteri Nih ke Banyuwangi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler